Lalu untuk angkutan laut, jumlah pergerakan keberangkatan penumpang dari 51 Pelabuhan yang dipantau hingga hari ini mencapai 453.782 orang. “Puncak arus keberangkatan penumpang terjadi pada 22 Desember 2020 dengan jumlah penumpang mencapai 36.277 orang,” tutur Adita. 

Sementara itu, untuk angkutan kereta api, jumlah pergerakan keberangkatan penumpang ekonomi, bisnis, dan eksekutif dari 13 daerah operasi (Daop) Kereta Api Indonesia (KAI) yang dipantau hingga hari ini mencapai 480.847 orang. Puncak arus penumpang kereta api terjadi pada 23 Desember 2020 dengan jumlah penumpang mencapai 41.357 orang.

Jika dibandingkan dengan libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020, Adita mengatakan terjadi penurunan jumlah penumpang pada masa puncak arus perjalanan. Pada 2019, untuk angkutan jalan, puncak arus penumpang mencapai 139.160 orang, untuk angkutan penyeberangan mencapai 200.252 orang, untuk angkutan udara mencapai 230.933 orang, angkutan laut mencapai 78.226 orang, dan angkutan kereta api mencapai 194.990 orang.

“Walaupun terjadi penurunan, kami tetap melakukan pemantauan dan pengawasan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang dan memastikan penerapan 3M ditrapkan dengan baik, mulai dari keberangkatan, dalam perjalanan, dan sampai di kedatangan, untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus penularan Covid-19 usai masa libur,” jelas  Adita.

Kemenhub melakukan pemantauan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2020/2021 mulai sejak 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021. Pemantauan dilakukan memastikan pelayanan angkutan darat, laut, udara, dan kereta api berjalan selamat, aman, nyaman, dan sehat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika