Ahad 03 Jan 2021 17:06 WIB

Komnas HAM Besok Mintai Keterangan Ahli Forensik

Komnas HAM sudah memeriksa 30 polisi di kasus tewasnya enam laskar FPI.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Assasi Manusia (Komnas HAM) akan memanggil ahli forensik dan tim Polri untuk dimintai keterangan terkait penyelidikan tewasnya enam laskar Front Pembela Ismal (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat. Komisiner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan, ahli dan Polri akan dijadwalkan pemeriksaannya pada Senin (4/1).

Saat ini, lanjut Anam, pihaknya masih mendalami  semua temuan dan keterangan yang telah dikumpulkan. "Kami sedang mendalami temuan khususnya setelah hasil balistik dan pesiapan untuk pendalaman dengan ahli terkait forensik dari Komnas HAM dan keterangan tim polisi," tutur Anam kepada Republika, Ahad (3/1).

Baca Juga

Tim penyelidikan Komnas HAM hingga kini sudah memeriksa sebanyak 30-an anggota kepolisian. Dari puluhan anggota kepolisian tersebut, beberapa di antaranya merupakan eksekutor dalam peristiwa di jalan tol Japek Km 50.

Anam mengatakan, dari anggota kepolisian yang diperiksa, sedikitnya ada tujuh nama yang diidentifikasi sebagai pelaku penembakan. “Dari tujuh, enamnya kita sudah kita periksa, dan kita minta keterangan langsung. Yang satu sakit. Mereka ini yang ikut rekonstruksi (versi kepolisian). Dari pengakuan mereka, eksekutor,” kata Anam.

Namun, Anam menolak membeberkan nama dari para anggota kepolisian yang mengaku sebagai pelaku penembakan tersebut. Sebab, menurut dia, tim penyelidikan masih melakukan pendalaman dan verifikasi silang untuk memastikan rangkaian peristiwa, pelaku, serta para terlibat dalam insiden penembakan tersebut.

“Apa pun yang terkait substansi, dan kesimpulan, kita belum umumkan, tetapi ini, kita sudah 90 persen untuk kesimpulan,” terang dia.

Anam mengatakan, tim penyelidikan Komnas HAM sebetulnya juga menemukan fakta lain dalam observasi di lokasi kejadian. Yakni, adanya satuan bersenjata lain yang ada di titik-titik dekat lokasi kejadian saat malam penembakan.

Satuan bersenjata lain tersebut, yaitu para regu pengamanan pengawalan vaksin Covid-19. “Kita sudah konfirmasi dan meminta keterangan terkait itu. Itu (regu bersenjata lain) memang ada. Kita sudah meminta keterangan, dan itu tidak ada kaitannya (dengan penembakan),” ujar Anam.

Dia mengatakan, satuan bersenjata lain tersebut memang tersebar di beberapa titik tol Jakarta-Cikampek untuk pengamanan jalur vaksin Covid-19 menuju Bandung, Jawa Barat (Jabar), Senin (7/12) dini hari. “Bahwa, itu (pasukan lain) memang disebar untuk (pengamanan) vaksin. Jadi bukan hanya di kilometer 50. Memang ada pengawalan (vaksin) Covid,” kata Anam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement