Agus menjelaskan, sepanjang libur Natal dan tahun baru, dalam sehari rata-rata jumlah kendaraan yang diputar balik sebanyak 200 kendaraan. Kebanyakan, mereka diputarbalik karena tidak membawa surat hasil rapid test antigen.
Namun, jika ditotal jumlah kendaraan yang diminta untuk memutar balik paling banyak pada libur tahun baru, dibandingkan dengan libur Natal. “Iya, kan target kita sebetulnya libur tahun baru. Jadi banyak yang kita putar balik. Waktu itu Wakapolda kan juga turun,” kata Agus.
Selain itu, dia melanjutkan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor juga masih menyediakan fasilitas rapid test antigen. Namun, jumlah alat rapid test antigen yang disiapkan setiap harinya terbatas. Yakni 200 alat.
Agus memperkirakan, jumlah wisatawan yang datang pada Sabtu atau akhir pekan akan meningkat. Sehingga, pelaksanaan rapid test diadakan di dua tempat.
“Kebetulan kita terbatas rapid yang kita siapkan setiap harinya. Dan hari ini kebetulan rapid dibagi-bagi. Ada di sini 100, kemudian di Rindu Alam 100. Jadi sekarang di batas Cianjur sedang dilaksanakan juga rapid antigen,” ujarnya.