REPUBLIKA.CO.ID, Jam di tangan sudah menunjukkan pukul 10.45 WIB pada Senin (28/12). Namun, bentangan awan putih yang menutupi langit Kota Cirebon, membuat matahari tak bisa menunjukkan sepenuhnya teriknya yang biasa menyengat.
Kondisi cuaca itu berbeda dengan aktivitas yang terlihat di Rumah Pangan RW 06 Suradinaya Utara, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Di area terbuka seluas 700 meter persegi itu, dua orang pria muda, Karyono (42 tahun) dan Danin (38), terlihat bersemangat menjalankan aktivitas mereka.
Kedua tangan Karyono, dengan cekatan menyelesaikan pembuatan sebuah akuarium berbentuk persegi panjang. Wadah ikan hias berbahan kaca bening dan berukuran sekitar 60 X 30 x 40 centimeter (cm) itu dipasangkannya alas yang juga terbuat dari kaca.
Setelah proses itu selesai, tangan terampil Karyono langsung mengambil dua buah styrofoam setinggi kurang lebih 30 cm, yang sudah diubah bentuknya laksana batu karang di lautan.
"Ini tinggal tahap finishing berupa pengecatan sehingga betul-betul mirip batu karang," ujar Karyono, saat ditemui Republika di Rumah Pangan RW 06, Senin (28/12).
'Batu karang' itu nantinya akan melengkapi akuarium kaca yang tadi dibuatnya. "Saya sedang menyelesaikan pembuatan aquascape yang dipesan oleh warga," tutur pria kelahiran Suradinaya Utara itu.
Di samping akuarium tersebut, terlihat pula beberapa buah soliter (akuarium kecil) dengan berbagai ukuran. Soliter itupun baru setengah jadi, tinggal proses akhir pengerjaannya. Setelah selesai, soliter akan berpindah tangan ke pedagang akuarium yang sudah memesannya.
Karyono mengerjakan pembuatan akuarium dan soliter itu bersama-sama dengan sejumlah pemuda lainnya. Hasil penjualannya pun dinikmati bersama-sama.
Hanya berjarak sekitar tiga meter dari posisi Karyono berdiri, Danin terlihat sedang memberi makan puluhan ekor ikan hias. Ikan hias itu ditempatkan di kolam terpal berbentuk lingkaran berdiameter tiga meter dan tinggi satu meter. Ada dua buah kolam terpal yang diletakkan berdampingan.
Selain ikan hias, di Rumah Pangan itu juga dibudidayakan ikan cupang. Baik ikan hias maupun ikan cupang, dibudidayakan untuk dijual.
Semula, kedua kolam terpal itu diisi dengan ikan lele dan ikan nila. Namun, sejak maraknya kembali budidaya ikan hias dan ikan cupang, termasuk aquaspace di masa pandemi Covid-19, kolam terpal tersebut berganti penghuni. Untuk ikan lele dan ikan nila, dipindahkan ke kolam milik salah seorang pengurus Rumah Pangan.