REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir terus berusaha mengamankan ketersediaan vaksin Covid-19 dari sejumlah perusahaan luar negeri. Honesti mengatakan, Indonesia juga tengah berupaya mendapatkan vaksin asal Amerika Serikat AS yang diproduksi Pfizer.
"Memang vaksin Pfizer sudah masuk jenis vaksin dalam daftar program vaksinasi Indonesia," ujar Honesti dalam jumpa pers virtual mengenai perkembangan vaksin covid-19 pada Rabu (30/12).
Honesti mengatakan, Indonesia sangat selektif dan berhati-hati dalam menentukan jenis vaksin. Vaksin Pfizer memerlukan penanganan khusus mengingat harus berada dalam suhu minus 70 derajat celcius. Pfizer, kata Honesti, mengaku siap untuk meminjamkan storage atau media penyimpanan vaksin untuk sejumlah daerah di Indonesia.
"Khusus Pfizer kita memang harus selektif dan hati-hati memilih lokasi vaksinasi. Ini tantangan bagi kami untuk jenis vaksin yang memerlukan penanganan khusus. Model kerja sama yang kita lakukan dengan Pfizer, mereka akan meminjamkan storage, khusus ke daerah-daerah yang memungkinan diberikan vaksinasi," ucap Honesti.
Honesti menyampaikan kehadiran vaksin Pfizer akan menambah pasokan jumlah dan ragam jenis vaksin di Indonesia. Holding BUMN farmasi telah mengamankan vaksin Covid-19 dari Novavax yang berasal dari Kanada-AS dan AstraZeneca dari Inggris dalam kesepakatan yang dilakukan pada Rabu (30/12). Kesepakatan dilakukan oleh PT Indo Farma dengan Novavax dan Bio Farma dengan AstraZeneca masing-masing sebanyak 50 juta dosis vaksin Covid-19.
Honesti menyebut hal ini merupakan bagian dalam upaya holding farmasi mengamankan program vaksinasi 2021. "Hari ini kami telah mendatangani dengan Novavax sebanyak 50 juta dosis vaksin dan AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis vaksin," lanjutnya.
Honesti menyebut, jumlah dan jenis vaksin yang dipesan semakin beragam. Sebelumnya, Bio Farma juga telah mendapatkan 1,2 juta dosis vaksin dari Sinovac yang telah tiba di Indonesia. Indonesia, kata Honesti, juga akan kembali mendapatkan 1,8 juta dosis vaksin dari Sinovac dalam waktu dekat.
Selain berhasil mengamankan ketersediaan vaksin, lanjut Honesti, Bio Farma juga telah mendapatkan sertifikasi cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dari BPOM sehingga Bio Farma sudah sangat layak melalukanproduski vaksin Covid-19.
"Dari sisi distribusi, kita juga sudah menyiapkan sistem terintegrasi digital untuk memastikan vaksin yang diberikan aman kepada masyarakat," kata Honesti.