Rabu 30 Dec 2020 04:59 WIB

Vaksinasi Tenaga Kesehatan Dilakukan Serentak

Kawan Vaksin dibentuk hingga ke daerah untuk menyukseskan protokol kesehatan.

Seorang tenaga kesehatan (Nakes) mengenakan pelindung diri saat akan bertugas di sebuah Puskesmas di Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (24/9/2020). Pemerintah Kota Pekanbaru membuka perekrutan 200 Nakes untuk mengantisipasi lonjakan kasus baru COVID-19, yang juga banyak menginfeksi tenaga medis di daerah itu.
Foto: FB Anggoro/ANTARA
Seorang tenaga kesehatan (Nakes) mengenakan pelindung diri saat akan bertugas di sebuah Puskesmas di Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (24/9/2020). Pemerintah Kota Pekanbaru membuka perekrutan 200 Nakes untuk mengantisipasi lonjakan kasus baru COVID-19, yang juga banyak menginfeksi tenaga medis di daerah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga kesehatan menjadi kelompok terdepan yang akan menjalani vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, vaksinasi terhadap para tenaga medis ini akan dilakukan secara serentak di 34 provinsi tanpa membedakan daerah berdasarkan risiko penularan Covid-19.

"Karena siapa pun dia, tenaga kesehatan ini, baik dia berlokasi di Aceh, di Yogya, Papua, mereka adalah sama-sama garda terdepan yang paling penting untuk kita hadapi pandemi Covid-19," ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Selasa (29/12).

Presiden Joko Widodo, ujar Budi, juga secara khusus meminta agar vaksi nasi Covid-19 dilakukan dengan cermat dan hati-hati, termasuk kepada kelompok tenaga medis. Sedikitnya ada tiga pembagian kelompok prioritas vaksinasi tahun 2021 nanti.

Kelompok pertama yang akan divaksinasi adalah petugas kesehatan di 34 provinsi di Indonesia. Total ada 1,3 juta tenaga kesehatan (nakes) yang masuk daftar prioritas vaksinasi Covid-19 ini. Kelompok kedua adalah petugas publik sebanyak 17,4 juta orang. Petugas publik ini adalah pegawai pemerintah atau petugas yang memberi pelayanan kepada masyarakat di garis depan.

Sesuai lini masa yang disiapkan, dua kelompok prioritas tersebut akan diberi vaksin Covid- 19 pada periode Januari-April 2021. Bersamaan dengan itu, sambil menunggu keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), vaksin juga akan mulai diberikan kepada kelompok lanjut usia (lansia) sebanyak 21,5 juta orang.

Setelahnya, masyarakat umum di daerah yang memiliki risiko penularan tinggi akan diberi suntikan vaksin Covid-19 mulai April 2021. Jumlah target vaksinasi untuk kelompok ini adalah 63,9 juta orang. Bila jumlah vaksin memadai, vaksinasi akan diperluas lagi kepada kelompok masyarakat di daerah lain sebanyak 77,4 juta orang sesuai pendekatan klaster.

Khusus untuk vaksinasi Covid-19 bagi lansia, pemerintah memang sengaja menyelipkannya di gelombang pertama sambil menunggu keputusan BPOM. BPOM nanti akan menentukan vaksin Covid-19, termasuk jenis atau mereknya, yang aman diberikan kepada lansia. Hal itu karena uji klinis vaksin Sinovac yang dilakukan oleh Universitas Padjadjaran dan Bio Farma di Bandung hanya diberikan kepada relawan berusia 18-59 tahun.

Jumlah penduduk yang menjadi target vaksinasi Covid-19 di Indonesia sebanyak 181,5 juta orang. Angka itu didapatkan dari perhitungan medis untuk memperoleh kekebalan komunitas atau herd immunity. Dengan total 269 juta rakyat Indonesia, target herd immunity untuk penduduk berusia di atas 18 tahun adalah 188 juta orang.

"Dari angka itu, kalau kita keluarkan yang memiliki komorbid berat, kita keluarkan yang pernah positif Covid-19, dan kita keluarkan ibu hamil, jumlah target vaksinasi jadi 181 juta rakyat," kata Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement