Rabu 30 Dec 2020 08:54 WIB

BNPT-PW Fatayat NU Jabar Bertekad Bersama Tangkis Terorisme

Upaya tersebut diharapkan menjadi teladan umat Islam yang hidup rukun antarumat.

Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid dan Ketua PW Fatayat NU Jawa Barat Hirni Kifa Hazefa menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Peningkatan Kapasitas Diri Dalam Rangka Pencegahan Radikal Terorisme.
Foto: Dok. Fat
Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid dan Ketua PW Fatayat NU Jawa Barat Hirni Kifa Hazefa menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Peningkatan Kapasitas Diri Dalam Rangka Pencegahan Radikal Terorisme.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Nasioan Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama Jawa Barat melakukan kerjasama guna menanggulangi terorisme.  BNPT hadir dalam Sarasehan Kebangsaan: Spiritualitas Islam dan Semangat Kebangsaan sebagai Kunci Kedamaian NKRI.

Bertempat di The Jayakarta Suite Hotel Dago, Kota Bandung, Jawa Barat, Sarasehan digelar pada Selasa (29/12). Acara ini juga bertepatan dengan Pelantikan Pengurus Fordaf (Forum Da’iyah Fatayat NU) Jawa Barat Masa Khidmat 2020-2025.

Fatayat Nahdlatul ‘Ulama adalah sebuah organisasi pemudi (wanita muda) Islam yang merupakan salah satu lembaga otonom di lingkungan Nahdlatul ‘Ulama. Didirikan di Surabaya 24 April 1950 M, anggotanya sebagai dai’ah-dai’ah yang berada di tengah masyarakat diharapkan dapat memberikan kesejukan beragama dan bermasyarakat ditengah gelombang virus radikal intoleran. Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, ulama telah lama berperan andil dalam memerdekan dan menjaga kemerdekaan hingga saat ini dengan terus menyuarakan semangat kebangsaan. Upaya-upaya yang dijalankan ke depannya dapat menjaga masyarakat agar tidak mudah terpengaruh paham yang tidak sejalan 4 konsensus bangsa.

“Dengan kerja sama yang dibangun antara BNPT dan Fatayat NU kita harapkan programnya yang dimana-mana secara periodik bisa mengajak seluruh elemen bangsa untuk kita bersatu bersama membangun Indonesia negeri Darussalam. Dari pengalaman kita diperlukan dai’ah, ustadzah lebih banyak figur ulama yang mengedepankan Islam moderat, ini sumbangsih kita kepada negara Indonesia,” ujar perwira tinggi bintang tiga ini.

Upaya tersebut diharapkan dapat menjadi teladan dan gambaran umat Islam yang dapat hidup rukun antarumat beragama lainnya, membawa kesejukan dan keyakinan dapat terwujudnya keberagaman di Indonesia.

Selanjutnya, Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid dan Ketua PW Fatayat NU Jawa Barat Hirni Kifa Hazefa menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Peningkatan Kapasitas Diri Dalam Rangka Pencegahan Radikal Terorisme. Adapun ruang lingkup kerja sama dalam perjanjian kerja sama nomor HK.02.00/28/2020 dan nomor 227/C/PWFNU/XII/2020 ini meliputi peningkatan kapasitas diri dalam rangka pencegahan radikal terorisme melalui sejumlah program serta kegiatan dan kerja sama lainnya yang dikembangkan berdasarkan kesepakatan para pihak.

Perjanjian kerja sama antara Direktorat Pencegahan BNPT dan Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama Jawa Barat  tersebut menjadi landasan dan dasar bagi kedua bela pihak untuk mewujudkan kerja sama yang efektif sesuai dengan tugas fungsi dan peran masing-masing. Melalui penandatanganan PKS ini pula, diharapkan kerja sama dan sinergisitas penyelenggaraan kerja sama program dapat terwujud.

Dalam Sarasehan yang dihadiri puluhan anggota dan pengurus, sejumlah narasumber menyumbangkan arahan dan pandangan dalam tema spiritualitas islam dan semangat kebangsaan sebagai kunci kedamaian NKRI. Narasumber tersebut meliputi Kepala Kesbangpol Jawa Barat Dr. Drs. Rd. Iip Hidajat, Ketua MUI Jawa Barat Prof. Dr. KH. Rahmat Syafe’i, dan Ketua LDNU Jawa Barat KH. Amin Baejuri Asnaf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement