REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Harian Wali Kota Jakarta Pusat (Jakpus) Irwandi mengaku sudah tahu sejak lama bahwa terdapat sejumlah pemulung yang tinggal di bawah Flyover di Jalan Pramuka, Salemba. Hal itu menanggapi temuan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini saat melakukan blusukan dan mendapati sejumlah pemulung di lokasi tersebut.
"(Kami tahu) udah lama. Kita sebenarnya udah lama (tahunya). Kita sudah tertibkan beberapa kali, tapi balik lagi," kata Irwandi di Jakarta, Selasa (29/12).
Irwandi menjelaskan, jumlah pemulung di sana hanya tujuh orang. Pihaknya pun sudah beberapa kali meminta para pemulung itu untuk pindah ke rumah susun (rusun). Namun, mereka menolak dengan alasan jauh dari tempat mereka biasa bekerja.
"Yang dekat bukan rusun namanya, tapi apartemen. Nanti akan kita paksa mereka buat nerima rusun itu. Kita akan segera kosongkan kolong flyover itu," kata Irwandi.
Oleh karena itu, Irwandi menegaskan bahwa pihaknya sudah berupaya menyelesaikan persoalan pemulung yang tinggal di kolong flyover itu. "Cuma disangka bu Risma belum pernah disentuh," kata dia.
Pada prinsipnya, imbuh Irwandi, pihaknya sudah melakukan upaya untuk memindahkan pemulung itu. Ia pun mengaku tak keberatan jika Risma hendak membantu para pemulung itu. "Bagus malah ada penguatan," ucap Irwandi.
Sebelumnya, Senin (28/12), Risma blusukan di bantaran Sungai Ciliwung yang berada di belakang kantor Kemensos dan menemui beberapa pemulung dan gelandangan yang tinggal di sana. Salah satunya pemulung yang tinggal di Fly Over Pramuka, Jalan Pramuka.
"Bapak-Ibu saya carikan ‘rumah’ jadi nggak perlu ada biaya ngontrak. Tetep cari sampah seperti ini. Nanti sampah dari Kementerian Sosial bisa untuk Bapak. Sambil saya ajari usaha. Masak mau terus kayak gini, ya. Mau ya,” kata Risma kepada para pemulung di sana.