REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan, bantuan sosial tunai (BST) bagi masyarakat miskin dan terdampak Covid-19 akan tetap berlanjut pada 2021. BST 2021 yang akan ditransfer melalui bank ini akan segera cair mulai di pekan pertama Januari 2021.
Hal ini disampaikan Risma bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam konferensi pers melalui akun Sekretariat Presiden usai rapat kabinet terbatas di Istana, Selasa (29/12).
"Kami enggak ada libur. Karena sesuai instruksi Presiden, di pekan pertama Januari 2021 bantuan sudah bisa diterima oleh penerima manfaat," kata Risma.
Penyaluran BST yang segera cair di awal Januari 2021 ini, jelas Risma, karena itu akan membantu perekonomian di daerah. Ia mengatakan, Presiden Jokowi meminta agar perekonomian di daerah tetap berjalan dan tidak turun daya beli masyarakat.
Karena, ujar dia, jika dilihat keseluruhan bantuan untuk pembelian sembako rata-rata totalnya Rp 3,76 triliun. Apabila jumlah ini dibagi ke sekitar 500 kabupaten/kota kurang lebih ada Rp 60 miliar di daerah. Sehingga BST diharapkan bisa membantu perputaran ekonomi, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pokok.
"Artinya akan ada perputaran uang yang cukup besar di daerah," kata Risma.
Selain itu, saat ini Kemensos juga tengah memperbaiki data penerima bansos. Data untuk 2021 saat ini sudah hampir final. Data ini sebelumnya sudah dikembalikan ke daerah dan sudah harus dikirimkan lagi ke pusat sebelum 1 Januari.
Kemudian Kemensos bersama PT Pos akan menyalurkan BST mulai 4 Januari. Risma berharap dalam satu pekan penyaluran BST sudah bisa selesai di seluruh Indonesia.
"Tapi memang ada yang khusus, seperti di Papua yang mungkin mekanismenya berbeda," ujar Risma.