Selasa 29 Dec 2020 17:49 WIB

Wiku: Pertambahan Kasus Positif Covid-19 Meningkat Tajam

Delapan pekan sejak awal November kenaikan kasus positif mencapai 100 persen.

Rep: Dessy Suciati Saputri, Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Foto: Foto: Lukas - Sekretariat Presiden
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat, selama delapan pekan sejak pekan pertama November hingga saat ini terjadi kenaikan kasus positif yang cukup tajam yakni lebih dari 100 persen. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, kenaikan tersebut yakni dari 23.089 kasus menjadi 48.435 kasus.

“Kenaikan kasus tidak hanya memakan nyawa namun juga memberikan beban yang sangat berat kepada tenaga kesehatan serta fasilitas kesehatan di Indonesia,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/12).

Baca Juga

Pada pekan ini, Satgas juga mencatat kenaikan angka kasus positif sebesar 2,8 persen di tingkat nasional dibandingkan pekan sebelumnya. Lima daerah yang menyumbang kasus tertinggi yakni DKI Jakarta yang sebesar 2.204 kasus, Jawa Tengah naik 1.248 kasus, Sulawesi Selatan naik 797 kasus, DIY naik 263 kasus, dan Kalimantan Tengah naik 145 kasus.

Satgas pun menyoroti sejumlah provinsi yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Yakni DKI Jakarta yang selama dua pekan berturut-turut mengalami kenaikan kasus positif lebih dari dua ribu, serta Jawa Tengah, DIY, dan Kalimantan Tengah yang juga menunjukan kenaikan kasus yang signifikan.

“Saya meminta kepada masyarakat bersama pemerintah di provinsi-provinsi yang tadi saya sebutkan untuk bekerja sama menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin,” tambahnya.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan persentase kasus positif Covid-19 sudah amat serius hingga 20 persen dalam kurun waktu sepekan terakhir.

"Kalau kita melihat persentase kasus positif Covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir amat serius karena sudah 20 persen lebih. Artinya, risiko penularan amat sangat meningkat," ujar Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban saat berbicara di Konferensi virtual BNPB bertema 'Membedah Regulasi Larangan Masuk Bagi Warga Asing', Selasa (29/12).

Padahal, dia melanjutkan, varian baru virus corona yaitu B117 yang menjadi ancaman dunia dan banyak terjadi pada negara-negara, antara lain Inggris, Belanda, Australia, Italia, Islandia, hingga Singapura. Ia menyebutkan dalam beberapa hari saja sudah ada 1.108 kasus varian baru SARS-CoV2 (Covid-19) di Inggris hingga per 13 Desember 2020.

Zubairi mengutip dugaan peneliti bahwa hampir semua orang di Inggris akan terinfeksi varian virus yang baru pada medio Januari 2021. Ia menegaskan, virus penyebab Covid-19 ini selalu bermutasi dari waktu ke waktu.

"Namun, varian baru kali ini amat signifikan karena melakukan 15 mutasi yang menyebabkan perubahan asam aminonya. Kita tidak bisa membayangkan kalau virus B117 dari Inggris masuk ke Indonesia," ujarnya.

photo
Diperketat, ini alur baru kedatangan WNI dan WNA dari Luar Negeri - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement