Senin 28 Dec 2020 00:09 WIB

Virus Corona Jenis Baru: Ini Kata Ahli, WHO, dan Eijkman

Virus corona jenis baru ini menular 70 persen lebih cepat antarmanusia.

Rep: Tim Republika/ Red: Elba Damhuri
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan bahwa obat remdesivir tidak meningkatkan peluang kelangsungan hidup dalam kasus infeksi virus corona jenis baru (Covid-19).
Foto:

Breuer mengatakan, para ilmuwan tidak melaporkan tanda-tanda awal infeksi ulang yang terjadi saat ini yang akan terlihat jika virus tidak dapat dikendalikan oleh antibodi atau kekebalan dari infeksi sebelumnya.

Uni Eropa (UE) telah merekomendasikan negara-negara anggota untuk mencegah semua perjalanan yang tidak penting ke dan dari Inggris setelah jenis virus baru ditemukan di negara itu.

“Mutasi selalu terdengar sangat menakutkan dan menimbulkan banyak kepanikan. Tapi, sebenarnya untuk virus itu sendiri, itu cukup normal. Virus mereplikasi atau menggandakan dirinya sendiri. Mereka selalu berubah sedikit,” kata Konings.

Sikap WHO

Pejabat WHO menjelaskan, ini adalah proses normal dan alami yang dilalui semua virus.

“Yang penting perlu diingat bahwa meski virus sudah berubah, tetap saja mengarah SARS-CoV-2 dan tindakan serta intervensi yang ada tetap berjalan dan harus dilaksanakan,” kata Barrett.

Dia menambahkan semua tindakan kesehatan masyarakat dan sosial yang penting yang telah terbukti efektif harus dilanjutkan.

"Hal-hal yang telah Anda lakukan selama setahun terakhir, pengujian, isolasi, perawatan kasus, pelacakan kontak, karantina kontak kasus, tetapi juga tindakan perlindungan pribadi Anda, seperti kebersihan tangan, jarak fisik, dan ventilasi dalam ruangan masih sangat penting dilakukan," kata ilmuwan Inggris.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement