Sabtu 26 Dec 2020 19:37 WIB

Mulai Hari Ini Wisatawan di Bandung Jalani Rapid Test Antigen

Wisatawan di Kota Bandung mulai hari ini menjalani rapid test antigen secara acak.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

SUMUR BANDUNG.COM -- Para wisatawan yang berada di Kota Bandung mulai hari ini harus menjalani rapid test antigen secara acak. Hari pertama pelaksanaan rapid test antigen ini menyasar pengunjung sejumlah hotel di Kota Bandung.

Sebelumnya, pemeriksaan rapid test antigen juga telah dilaksanakan di salah satu pintu masuk Kota Bandung, yakni Terminal Leuwipanjang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Ahyani Raksanaga menyebut pemeriksaan dilakukan secara acak bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung.

“Disbudpar dan Dinkes bekerja sama. Disbudpar menentukan titiknya secara random, kita (Dinkes) yang memeriksa,” kata Ahyani di Hotel Aryaduta, Sabtu (26/12/2020).

Ahyani menyebutkan, pemeriksaan diberikan secara gratis. Nantinya, pemeriksaan serupa juga akan dilakukan di sejumlah tempat yang ramai dikunjungi wisatawan seperti pusat perbelanjaan.

“Kita random. Kita juga perlu mengonfirmasi. Nanti akan kita evaluasi,” jelasnya.

Berdasarkan pantauan Ayobandung.com di Hotel Best Western Premiere La Grande, Jalan Merdeka, pemeriksaan antigen diinformasikan kepada setiap tamu di saat check-in. Pengetesan dilakukan secara acak dan diprioritaskan pada mereka yang belum memiliki hasil rapid test antigen.

Para tamu yang akan melaksanakan rapid test antigen kemudian mengantre giliran di tempat yang telah disediakan. Hasilnya langsung dapat diketahui 15 menit setelah pengetesan.

100 Orang

Kepala Seksi Surveilans dan Imuniksasi Dinkes Kota Bandung Girindra Wardana mengatakan, rata-rata setiap hotel mendapat jatah 10-20 kit rapid test. Tidak ada target khusus yang ditetapkan dalam satu hari, namun dia mengatakan dalam sehari pengetesan dapat diberikan kepada 100 orang.

"Ini hari pertama pelaksanaannya. Dalam satu hari bisa sampai 100  orang, tapi tetap tergantung mobilitas pesertanya (wisatawan)," ungkapnya ketika ditemui di sela pengetesan.

Dia menyebutkan, pengetesan akan dilakukan selama 10 hari ke depan. Hingga titik lokasi terakhir pengetesan, belum ada wisatawan yang dinyatakan positif Covid-19.

"Semua hasilnya negatif. Kita pakai rapid test antigen, jadi hanya ada istilah positif dan negatif (bukan reaktif dan non-reaktif)," ungkapnya.

Girindra mengatakan, bila ada wisatawan yang dinyatakan positif, maka yang bersangkutan akan diisolasi di tempat pengetesan dilakukan. Wisatawan tersebut juga akan diarahkan untuk pulang kembali ke daerah asal.

"Kalau ada yang positif kita isolasi di tempat sesuai kegiatan dilakukan, kemudian diarahkan untuk kembali ke daerah asalnya dengan diberikan arahan-arahan tata laksananya seperti apa," ungkapnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement