Jumat 25 Dec 2020 19:18 WIB

Telepon PBNU, Menag Klarifikasi Masalah Syiah dan Ahmadiyah

Pernyataan yang disampaikan Menag terkait Syiah dan Ahmadiyah disebut misleading

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Quomas saat mengunjungi dan memantau perayaan Natal di GPIB Immanuel (gereja Blenduk), di kawasan Kota Lama, Semarang, Kamis (24/12) malam.
Foto:

Sebelum ditelepon Menag, Masduki memang sempat meminta kepada Menag untuk mengklarifikasi tentang pernyataannya yang dianggap akan mengafirmasi kelompok Syiah dan Ahmadiyah di Indonesia. Namun, menurut Masduki, permasalahan tersebut sudah selesai setelah Menag menelpon dirinya.

"Makanya Menag telpon saya tadi, sudah clear. Oleh karena itu saya kira jangan dikeruhkan lagi," kata Juru Bicara Wakil Presiden RI ini.

Terkait dengan gagasan Menag untuk menyelenggarakan dialog dengan Syiah dan Ahmadiyah,  Masduki pun memberikan apresiasi. Menurut dia, dialog itu penting agar kedepannya tidak terjadi persekusi dan hak warga-warga minoritas terlindungi.

"Saya kira itu sangat bagus. Itu gagasan yang mulia dan itu memang ditunggu banyak pihak. Perkara yang terkait dengan pamahaman yang dianggap menyimpang, misalnya kayak Ahmadiyah atau Syiah, dalam konteks pemahaman Aswaja ya itulah wilayah dakwah," ujarnya.

Walaupun, tambah dia, Ahmadiyah yang masuk ke Indonesia itu sendiri ada dua golongan, yaitu Ahmadiyah Lahore yang menganggap bahwa Mirza Ghulam Ahmad hanya sebagai mujaddid dan juga sebagai Imam Mahdi. Kedua, Ahmadiyah Qadian yang mempercayai Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi yang wajib ditaati segala perintahnya dan sebagai Imam Mahdi.

"Bagaiamana NU harus berdakwah kepada mereka, kepada kalangan Ahmadiyah. Walaupun di kalangan Ahamdiyah itu sendiri ada dua macam," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement