Sabtu 26 Dec 2020 00:02 WIB

Hampir 3.000 WNA Masuk Indonesia Positif Covid-19

Selain hasil PCR dari negara asal, kini WNA yang tiba di Indonesia juga harus tes PCR

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Pesawat melintasi landasan pacu tiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) di Tangerang, Banten. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Pesawat melintasi landasan pacu tiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) di Tangerang, Banten. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui tim satuan tugas (satgas) gabungan, melakukan skrining untuk kedatangan orang yang melakukan perjalanan dari luar negeri dan akan memasuki Indonesia sejak Maret 2020 lalu. Hasilnya, hampir 3 ribu orang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19).

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengaku, sejak Maret 2020 hingga Kamis (24/12), tim satgas gabungan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dibantu oleh TNI/polri, pihak imigrasi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pelayanan jasa bandara Angkasa Pura, hingga Pelindo yang melakukan skrining penapisan orang yang akan memasuki Tanah Air.

"Ada puluhan ribu orang yang datang dari berbagai negara sejak Maret dan ternyata hampir terjaring hampir 3.000 yang positif Covid-19, sekitar 2.700 atau 2.800 orang," katanya di diskusi virtual bertema “Outlook 2021: Wajah Indonesia Setelah Pandemi” di Jakarta, Kamis (24/12) malam.

Menurut dia, kalau petugas di lapangan, di bandara, pelabuhan, dan juga di pintu-pintu masuk kedatangan dari beberapa negara tidak optimal, maka kasus Covid-19 akan semakin banyak. Oleh karena itu, pihaknya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh unsur-unsur petugas di lapangan dari kantor kesehatan pelabuhan (KKP), TNI/polri, dan juga relawan yang telah bekerja keras untuk bisa mencegah orang yang positif Covid-19 bisa berbaur dengan masyarakat Indonesia. 

"Hampir tidak ada negara yang benar-benar aman, meskipun di negara asal sudah dilakukan PCR dan hasilnya negatif tetapi ketika ditunjukkan di negara kita dan tesnya diulang (tesnya) ternyata positif Covid-19," ujarnya.

Terkait adanya varian baru virus corona, pihaknya telah menerapkan addendum Surat Edaran nomor 3 tahun 2020 khusus untuk perjalanan WNA dan juga WNI dari beberapa negara. Termasuk pemerintah memberikan larangan warga negara atau WNA dari Inggris masuk Indonesia.

"Mudah-mudahan ini akan bisa melindungi warga negara kita di Tanah Air," ujarnya.

Dia menyebutkan, bagi WNA lain yang tiba di Indonesia dan menunjukkan hasil swab polymerase chain reaction (PCR) dari negara asalnya atau tempat keberangkatan, kini juga harus menjalani swab PCR setelah tiba di Indonesia. Kata dia, para WNA ini wajib menunggu swab PCR keluar. 

Setelah negatif, dia melanjutkan, mereka wajib menjalani isolasi atau karantina mandiri yang tempatnya ditentukan pemerintah selama lima hari. Setelah lima hari, maka pengambilan spesimen swab PCR harus diulangi dan jika negatif baru bisa melanjutkan perjalanan.

"Kami harapkan cara ini akan lebih efektif untuk melindungi masyarakat," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement