COBLONG, AYOBANDUNG.COM -- Sebelum pandemi Covid-19 melanda, momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) biasanya menjadi saat dimana kunjungan ke Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo melonjak. Wisatawan dari dalam dan luar Kota Bandung berbondong-bondong menjadikan kebun seluas 14 hektare tersebut sebagai tujuan rekreasi.
Ramainya kunjungan ke Bandung Zoo juga kerap berimbas pada kemacetan lalulintas di kawasan Jalan Tamansari dan sekitarnya. Para pedagang kaki lima mulai dari penjaja makanan hingga suvenir ramai berjualan di sepanjang ruas jalan tersebut.
Pemandangan itu berubah 180 derajat tahun ini. Di libur Natal saat ini, Jumat (25/12/2020), hingga siang hari ruas jalan Tamansari terpantau lengang bahkan cenderung sepi.
Pasalnya, kunjungan ke salah satu tempat wisata primadona Kota Bandung tersebut juga merosot tajam. Berdasarkan data yang dimiliki Humas Bandung Zoo Sulhan Syafi'i, kunjungan hingga siang hari ini bahkan tidak sampai 1/10 dari total kunjungan di Natal tahun kemarin.
"Di tanggal 25 tahun kemarin kunjungan itu sampai 6.095 orang. Tahun ini kita tidak pasang target, tidak berharap banyak. Operasional tidak ditutup saja sudah bersyukur," ungkap Aan, sapaan Sulhan saat ditemui di Bandung Zoo.
Dia mengatakan, hingga pukul 12.00 WIB hari ini, kunjungan ke Bandung Zoo baru mencapai 554 orang. Dia memprediksi, angka tersebut tidak akan bergerak signfikan hingga tutupnya jam operasional di pukul 16.00 WIB.
"Prediksi saya sih tidak akan lebih dari seribu orang hari ini. Dalam satu hari bisa lebih dari seribu kunjungan itu sudah bagus sekali," ungkapnya.
Aan juga menyebut angka kunjungan sehari-hari selalu berada di bawah 30% dari total kapasitas pengunjung. Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota Bandung saat ini menerapkan aturan maksimal keterisian tempat wisata sebanyak 30% dari kapasitas aslinya.
"Mau dibatasi maksimal 30% pun, sebenarnya dalam sehari-hari angka kunjungan kita tidak sampai segitu. Tidak pernah dalam satu waktu angka kunjungan itu lebih dari 30% sampai orang harus menunggu. Lebih sering sepi," paparnya.
Situasi tersebut terjadi sejak Covid-19 melanda dan tidak membaik selepas PSBB dicabut pada akhir Juni. Sejak saat itu, kunjungan ke Kebun Binatang Bandung hampir tidak pernah menembus angka hingga 2.000 orang per-hari.
"Kecuali pada saat libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW kemarin. Itu dalam satu hari kita kunjungan mencapai 3.000 orang. Kemarin itu rekor kunjungan paling banyak setelah PSBB. Libur Natal sekarang adalah yang paling sepi dibanding libur panjang lainnya tahun ini," ungkapnya.
Dia juga menyebut Kebun Binatang Bandung sebenarnya memiliki sejumlah fasilitas dan wahana anyar tahun ini. Namun hal tersebut tidak dapat dipublikasikan secara masif mengingat angka penyebaran Covid-19 di Kota Bandung yang masih terus meningkat setiap harinya.
Aan juga menyebut pihaknya berupaya memperketat penerapan protokol kesehatan di libur panjang kali ini. Meskipun, dia mengaku pihaknya belum mampu menyediakan rapid test antigen bagi pengunjung sebagaimana yang disarankan pemerintah.
"Pengunjung diminta cuci tangan pakai sabun, pakai masker, cek suhu tubuh dan mengisi barcode data kunjungan. Untuk antre tiket maksimal satu orang per-rombongan agar tidak menumpuk," ungkapnya.
"Tapi kita jujur saja belum bisa sediakan rapid test antigen karena keterbatasan dana. Kalau dibebankan pada pengunjung juga berat," jelasnya.
Namun, dia menyebutkan, pihaknya telah dihubungi oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung untuk memperoleh bantuan rapid test antigen. Terkait jumlah alat tes yang diberikan hal tersebut masih didiskusikan.
"Belum tahu persisnya akan dikasih berapa, dan apakah gratis atau berupa subsidi. Petunjuk teknis dan pelaksanaanya belum dibahas lebih lanjut," ungkapnya.