Jumat 25 Dec 2020 06:02 WIB

Kedisiplinan Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan Turun

Puncak penurunan ini berada pada tanggal 22 November yaitu 53,57 persen.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, tingkat kedisiplinan masyararakat terhadap protokol kesehatan menggunakan masker, sebagai bagian dari upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 berangsur-angsur menurun sejak awal November.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, tingkat kedisiplinan masyararakat terhadap protokol kesehatan menggunakan masker, sebagai bagian dari upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 berangsur-angsur menurun sejak awal November.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat kedisiplinan masyarakat terhadap pelaksanaan protokol kesehatan 3M yaitu mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak menghindari kerumunan telah mengalami penurunan di hampir seluruh daerah. Hal itu sekaligus menjadi faktor bertambahanya kasus aktif virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) di Tanah Air hingga hari ini.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, tingkat kedisiplinan masyararakat terhadap protokol kesehatan menggunakan masker, sebagai bagian dari upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 berangsur-angsur menurun sejak awal November lalu.

"Pada awal pekan pertama November, tingkat akumulasi per minggu berada di kisaran 86,17 persen. Kemudian per pekannya mengalami penurunan,” kata Doni saat diskusi virtual bertema “Outlook 2021: Wajah Indonesia Setelah Pandemi” di Jakarta, Kamis (24/12).

Kemudian, pihaknya mencatat tingkat disiplin dalam menjaga jarak dan menghindari kerumumunan juga turut mengalami penurunan secara bertahap setiap pekannya. 

Awal atau 1 November angka kepatuhan itu 81,87 persen. Kemudian 8 November 80,62 persen, kemudian di 15 November 80,15 persen. 

"Puncak penurunan ini berada pada tanggal 22 November yaitu 53,57 persen. Itu berada pada titik terendah,” ujarnya.

Lebih lanjut Doni menegaskan, pemerintah tidak dapat bekerja sendirian dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Tanah Air, khususnya dalam memberikan edukasi dan mengajak masyarakat agar tetap disiplin terhadap protokol kesehatan.

Menurutnya, perlu ada kolaborasi dan gerakan yang masif di seluruh daerah melibatkan semua komponen, terutama tokoh-tokoh nonformal yang bisa memberikan efek pengaruh langsung kepada masyarakat. Para tokoh ini bisa menerapkan dan mengajak disiplin protokol kesehatan dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Doni mengatakan bahwa kunci utama mencegah penularan virus hanya dengan disiplin protokol kesehatan 3M. Dia yakin apabila hal itu dapat diterapkan dengan baik, maka penularan dapat dicegah dan angka kasus dapat diturunkan.

"Kalau kita sungguh-sungguh ingin mengurangi kasus ya kuncinya cuma satu, disiplin patuh kepada protokol kesehatan. Tidak ada yang lain,” ujarnya.

Ia menjelaskan, disiplin protokol kesehatan 3M menjadi penting, sebab cara penularan Covid-19 adalah melalui aeorosol yang kemudian masuk melalui hidung dan mulut manusia. Apabila seseorang tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak, maka berpotensi tertular dan menulari orang lain.

"Artinya ketika orang tidak menggunakan masker tidak menjaga jarak maka proses transmisinya akan sangat cepat,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement