Kamis 24 Dec 2020 19:37 WIB

102 Gereja di Tangsel Gelar Perayaan Natal 2020

102 gereja tersebut akan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19

Rep: Eva Rianti / Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany
Foto: Republika/Abdurrahman Rabbani
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Sebanyak 102 gereja di Kota Tangerang Selatan akan menggelar perayaan Natal tahun ini pada Jumat (25/12). Pemerintah Kota Tangerang Selatan memastikan, ratusan tempat ibadah tersebut akan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dalam menjalankan perayaan tersebut. 

Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany menuturkan, perayaan Natal kali ini dilakukan dengan mengombinasikan kegiatan offline di ratusan gereja tersebut serta secara daring yang diikuti jamaah Kristiani di seluruh wilayah Tangerang Selatan. "Diinformasikan melalui Kementerian Agama melalui kami ada sekitar 102 gereja yang melaksanakan ibadah offline, tapi kombinasi dengan online," ujar Airin saat melakukan pemantauan di Gereja Santo Leurensius di kawasan Serpong Utara, Tangerang Selatan, Kamis (24/12). 

Baca Juga

Dalam kegiatan pemantauan yang dilakukannya, Airin menyebut gereja-gereja di Tangsel sudah mempersiapkan antisipasi penerapan protokol kesehatan untuk hari H. Dia menyontohkan Gereja Santo Laurensius yang menurutnya sudah siap dalam menerapkan prokes saat perayaan Natal esok hari. "Contohnya di Gereja Laurensius ini ada sekitar 300-an lebih yang hadir langsung, tapi yang disiarkan secara online, seluruh umat bisa mengikuti kegiatan," kata dia. 

Wakil Kepala Polres (Wakapolres) Tangsel Stephanus Luckyto mengatakan, ada 600 personel gabungan yang diterjunkan di tiap-tiap gereja untuk memastikan situasi kamtibmas selama perayaan Natal 2020 berjalan dengan aman. Ratusan personel gabungan tersebut juga akan memastikan prosedur protokol kesehatan sudah dijalankan oleh pengurus gereja atau panitia Natal di tiap gereja. 

"Alhamdulilah berdasarkan pengamatan yang kita lihat bersama, pengurus-pengurus gereja atau panitia-panitia Natal ini sudah menerapkan SOP yang ingin mematuhi protokol kesehatan yang sudah diatur oleh pemerintah. Yaitu salah satunya adalah hanya 20 persen kapasitas gereja untuk umat yang melaksanakan ibadah secara offline di gereja," terang Luckyto. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement