Rabu 23 Dec 2020 15:21 WIB

Harga Kebutuhan Pokok di Tasikmalaya Mulai Naik

Harga sejumlah kebutuhan pokok di Tasikmalaya mulai naik menjelang akhir tahun.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nora Azizah
Suasana Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Rabu (23/12).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Suasana Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Rabu (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Tasikmalaya mulai mengalami kenaikan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan di antaranya adalah daging ayam, cabai, dan telur.

Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, harga daging ayam saat ini bekisar Rp 34 ribu per kilogram. Harga itu mengalami kenaikan dibandingkan ketika kondisi normal yang berkisar Rp 28-30 ribu per kilogram.

Baca Juga

Salah satu pedagang ayam di pasar itu, Asep (42 tahun) mengatakan, kenaikan harga daging ayam sudah terjadi sejak tiga pekan terakhir. "Memang dari sananya naik," kata dia kepada Republika, Rabu (23/12).

Kendati harga mengalami kenaikan, ia mengatakan, pasokan daging ayam masih aman hingga saat ini. Hanya saya, harganya lebih tinggi dibandingkan kondisi normal.

Sementara itu, salah seorang pedagang telur ayam, Sopyan (48) mengatakan, harga telur di pasaran sudah naik sejak beberapa pekan terkahir. Menurut dia, harga telur ayam per kilogram sudah sampai menembus Rp 28 ribu.

"Jelan Natal kali ini tinggi. Tahun kemarin mah gak sampai segini," kata dia.

Ia menjelaskan, pada momen jelang Natal tahun lalu, harga telur hanya mencapai Rp 25 ribu per kilogram. Sementara dalam kondisi normal, harganya hanya berkisar Rp 24-25 ribu per kilogram.

Menurut Asep, kenaikan harga telur itu disebabkan harga pakan ayam yang naik. "Katanya pakan habis dan harganta naik," kata dia.

Ia mengatakan, meski harga mengalami kenaikan, pasokan telur hingga saat ini masih aman. Namun, akibat kenaikan itu para pembeli jadi mengeluh

"Saya juga penjual ngeluh, jualnya bagaimana harga tinggi. Tapi namanya kebutuhan. Mau tak mau," kata dia.

Untuk harga cabai, salah seorang pedagang, Susi (47) mengatakan, adalah cabai merah dan cabai rawit yang mengalami kenaikan paling signifikan. Ia menyebutkan, harga cabai merah saat ini berkisar Rp 60 ribu per kilogram. Sementara harga cabai rawit Rp 40 ribu per kilogram.

"Dari sananya dikit. Yang beli juga jadi ngeluh," kata dia.

Tim Satgas Pangan Kota Tasikmalaya juga telah melaksanakan operasi pasar pada Rabu pagi. Tujuan operasi pasar itu adalah untuk menjamin ketersediaan kebutuhan bahan pangan masyarakat dan stabilitas harga menjelang Libur natal dan tahun baru.

Berdasarkan hasil operasi pasar tersebut, harga masih relatif normal dan ketersediaan bahan pangan diperkirakan cukup sampai Januari 2021.

Pelaksana Tugas Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, kenaikan harga menjelang Natal merupakan hal yang wajar. Menurut dia, setiap menjelang hari besar merupakan momentum bagi para pedagang bisa mengambil keuntungan sedikit lebih besar dari biasanya.

"Saya kira ini hal yang wajar," kata dia.

Yusuf menambahkan, kenaikan harga yang terjadi saat ini masih dalam batas wajar. Ia menilai, masyarakat juga tak banyak keberatan akan kenaikan itu. Sebab, umumnya masyarakat sudah tahu jelang hari besar akan terjadi peningkatan harga. Setelah itu, ia meyakini, harga akan kembali turun dan stabil. Selain itu, menurut dia, daya beli masyarakat masih dalam kondisi baik.

"Kalau telur dan cabai itu wajar. Itu pasti akan stabil kembali," kata dia.

Kendati demikian, Yusuf mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan operasi pasar secara rutin. Operasi itu dilakukan agar ketersediaan pangan tetap aman.

"Kita sudah antisipasi sejak awal agar tak terlalu tinggi naik. Kita juga akan lakukan operasi dan antisipasi, kita pantau agar wajar dan ketersediaan aman," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement