Rabu 23 Dec 2020 18:10 WIB

Persinggungan Agama dan Politik (1)

Sekilas agama dan politik tampak sebagai dua wilayah yang terpisah, bertolak belakang

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Demokrasi: politik atau agama (ilustrasi).
Foto:

Oleh : Dadang Kahmad, Ketua PP Muhammadiyah/Sosiolog

Relasi antara agama dan politik sudah sejak lama menjadi persoalan pelik di kalangan dunia Islam. Sejak redanya kolonialisme Barat pada paruh abad ke dua puluh, politik-politik Islam Turki, Mesir, Sudan, Maroko, Pakistan serta Aljazair mengalami kesulitan dalam upaya membangun hubungan yang memungkinkan (viable) antara agama (Islam) di satu sisi dan politik pada sisi lainnya.

Dalam arena politik tersebut relasi antara keduanya ditandai oleh adanya ketegangan-ketegangan tajam, bahkan mengarah menjadi permusuhan. Melihat posisi penting Islam di wilayah-wilayah itu, yakni sebagai agama yang dianut mayoritas penduduk, kenyataan itu sungguh merupakan sebuah realitas yang mengherankan.

Pada gilirannya, hal tersebut mendorong para pengamat politik Islam untuk mengajukan pertanyaan apakah sebenarnya Islam sesuai atau tidak dengan sistem politik modern, dimana ide tentang politik-bangsa (nation state) merupakan salah satu unsur utamanya. (IM)

Sumber: Majalah SM Edisi 5 Tahun 2020

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan suaramuhammadiyah.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab suaramuhammadiyah.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement