Selasa 22 Dec 2020 23:38 WIB

PLN NTB Siagakan 1.114 Personel Saat Perayaan Nataru

PLN NTB menyebut sudah menjamin kelistrikan 29 lokasi perayaan Nataru

Pegawai PLN. (ilustrasi). PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat menyiagakan sebanyak 1.114 personel siaga untuk mengantisipasi potensi gangguan listrik pada saat perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Foto: Humas PLN
Pegawai PLN. (ilustrasi). PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat menyiagakan sebanyak 1.114 personel siaga untuk mengantisipasi potensi gangguan listrik pada saat perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat menyiagakan sebanyak 1.114 personel siaga untuk mengantisipasi potensi gangguan listrik pada saat perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

"Kami siagakan 1.114 personel untuk terus siaga selama Natal dan tahun baru, mulai dari sisi pembangkit hingga pelayanan gangguan. Selain itu, kami juga siapkan 20 buah genset yang akan stand by di beberapa lokasi utama perayaaan Natal," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran, di Mataram, Selasa.

Ia menyebutkan sebanyak 29 lokasi perayaan Natal 2020 di NTB, telah diperiksa dan juga disiapkan pasokan listriknya untuk menjaga kekhidmatan umat nasrani menjalankan ibadah.

Tidak hanya personel, PLN Unit Induk Wilayah NTB juga menyiagakan 15 unit trafo mobile, empat unit UPS mobile, dan 134 buah kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Hal itu bertujuan agar PLN dapat merespon cepat apabila terjadi gangguan pasokan listrik.

Menurut Lasiran, tantangan menjaga keandalan listrik semakin meningkat seiring kondisi cuaca yang ekstrem dalam beberapa hari terakhir.

"Dua hal itu menjadi perhatian tersendiri bagi PLN, yakni pandemi COVID-19 dan cuaca ekstrem. Namun, kami terus berusaha untuk memberikan yang terbaik," ujarnya.

Ia juga mengatakan dari sisi pasokan daya pembangkit, per 19 Desember 2020, kondisi kelistrikan di Pulau Lombok, memiliki daya mampu pembangkit sebesar 308 mega Watt (MW) dan beban puncak pada malam hari sebesar 247 MW. Sedangkan untuk sistem interkoneksi Sumbawa, daya mampu pembangkit sebesar 134 MW dan beban puncak sebesar 103 MW.

"Untuk daya mampu pembangkit, masih aman. Masih ada cadangan daya sebesar 61 MW untuk Sistem Lombok dan 31 MW untuk Sistem Sumbawa," ucap Lasiran.

Selama masa siaga ini, PLN Unit Induk Wilayah NTB juga berkomitmen untuk tidak mengadakan pemeliharaan terencana. Meskipun demikian, gangguan listrik yang diakibatkan gangguan alam, faktor teknis ataupun gangguan lokal masih mungkin terjadi.

Apabila masyarakat mengalami gangguan kelistrikan, dapat menghubungi Contact Center PLN 123, twitter @pln_123, facebook PLN 123, instagram pln123_official atau melalui aplikasi PLN Mobile.

"Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat NTB agar sistem kelistrikan semakin andal, dan supaya kami dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat," kata Lasiran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement