REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berterima kasih kepada warganya setelah ditunjuk menjadi menteri Sosial oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (22/12). Menurut Risma, tanpa adanya dukungan seluruh masyarakat, pembangunan di Kota Surabaya tak bisa maju pesat seperti sekarang ini, hingga diakui seluruh dunia.
"Pertama saya terima kasih kepada warga Surabaya, selama 10 tahun bersama saya membangun Kota Surabaya. Sehingga Surabaya bukan hanya diakui di Indonesia tapi juga di dunia. Kedua juga data-data membuktikan bahwa warga Surabaya lebih sejahtera," kata Risma saat dihubungi awak media Surabaya melalui video call.
Risma pun tak lupa memohon maaf kepada seluruh warga Surabaya apabila selama 10 tahun menjabat wali kota ada yang kurang berkenan. "Saya juga mohon maaf kalau selama 10 tahun ada yang kurang berkenan, saya mohon dimaafkan," ujarnya.
Meski ke depan ia tak lagi menjabat Wali Kota Surabaya dan lebih banyak tinggal di Jakarta, Risma mengaku tak akan pernah bisa melupakan warga Surabaya. "Saya tetap Arek Suroboyo ya. Jadi saya tidak akan melupakan warga Surabaya yang saya benar-benar cintai," kata dia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya merombak susunan Kabinet Indonesia Maju pada Selasa (22/12). Jokowi menunjuk sejumlah nama baru. Yakni Politikus Gerindra Sandiaga Uno, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Mendag era Presiden ke-6 SBY Muhammad Luthfi, dan Ketua PP GP Anshor Yaqut Cholil Qoumas. Ada pula nama Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trengono dan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin.
Risma diberi kepercayaan sebagai menteri Sosial. Kemudiam Sandiaga Uno menempati posisi menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), dan Wahyu Sakti Trenggono menjadi menteri Kelautan dan Perikanan. Kemudian, Menteri Agama ditempati Yaqut Cholil Qoumas, dan Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan.