Selasa 22 Dec 2020 18:44 WIB

Nilai Perdagangan Indonesia-Turki Jauh di Bawah Potensinya

Cavusoglu melihat volume perdagangan kedua negara masih sekitar USD1,5 miliar - Anadolu Agency

Cavusoglu melihat volume perdagangan kedua negara masih sekitar USD1,5 miliar - Anadolu Agency
Cavusoglu melihat volume perdagangan kedua negara masih sekitar USD1,5 miliar - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyampaikan persahabatan antara Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Joko Widodo merupakan dukungan besar bagi Kementerian Luar Negeri kedua negara untuk semakin meningkatkan hubungan kami di banyak bidang.

“Presiden Erdogan ingin mengunjungi Indonesia tahun depan. Kami akan meluncurkan kerja sama dewan strategis tingkat tinggi selama kunjungan,” ujar Mevlut Cavusoglu dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi di Jakarta pada Selasa.

Baca Juga

Indonesia, kata Cavusoglu, adalah mitra utama Turki di kawasan Asia Tenggara di mana kerja sama kedua negara dalam perdagangan ekonomi dan industri pertahanan semakin meningkat.

“Kita punya banyak keuntungan terutama dalam kerjasama industri pertahanan dan Turki sudah banyak berinvestasi dengan kualitas terbaik,” ungkap Cavusoglu.

Namun demikian, Cavusoglu melihat volume perdagangan kedua negara masih sekitar USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun.

Angka itu, kata Cavusoglu, masih jauh dari potensi sebenarnya di tengah jumlah penduduk kedua negara yang mencapai 350 juta jiwa. Penduduk Turki sekitar 80 juta dan Indonesia sekitar 270 juta pada saat ini.

“Jumlah USD 1,5 miliar dolar jauh di belakang potensi kita yang sebenarnya. Kami sepakat untuk mencapai tujuan bersama kami yang awalnya sebesar USD 10 miliar,” ucap Cavusoglu.

Kedua negara, kata Cavusoglu, juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang investasi. Perusahaan Turki, kata Cavusoglu, sangat tertarik untuk berinvestasi di Indonesia meskipun terjadi pandemi.

Kami juga membahas model Public–Private Partnership khususnya dalam konstruksi. “Konsep PPP Turki saat ini menjadi model di dunia dan kami siap berbagi pengalaman,” kata dia.

Cavusoglu menyadari begitu banyak proyek besar melalui model PPP di Turki dan perusahaan konstruksi Turki menempati urutan kedua di dunia setelah perusahaan China. “Sehingga perusahaan-perusahaan Turki juga tertarik untuk menjalankan proyek yang rencananya akan direalisasikan Indonesia ke depannya,” kata Cavusoglu.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/turki/menlu-turki-nilai-perdagangan-indonesia-turki-masih-jauh-di-bawah-potensinya/2084593
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement