Selasa 22 Dec 2020 15:54 WIB

Ibu Hebat, Negara Kuat

Ibu itu bagaikan sekolah kehidupan.

Ibu dengan anaknya/ilustrasi.
Foto:

Jika dikembangkan by design (secara terprogram), sekolah keibuan bisa menjadi cikal bakal dan modal sosial dari masyarakat ilmu. Sekolah keibuan adalah kunci transformasi Indonesia menuju masyarakat ilmu yang berperadaban dan berkeadaban. Idealnya, ibu hebat mampu menjadi inspirator bagi warga bangsa untuk menjadi generasi sehat, cerdas, berilmu, berwawasan luas, berpikir inovatif, berkinerja produktif, dan berakhlak mulia.

Dalam sekolah keibuan, budaya membaca, meneliti, menulis, berkarya dan mengembangkan ilmu berbasis riset bisa dikembangkan, apabila ibu hebat memiliki kesadaran ilmiah dan kecintaan yang tinggi terhadap ilmu. Karena budaya masyarakat ilmu adalah budaya akademik yang berorientasi kepada pemajuan ilmu dan pembangunan peradaban bangsa berkemajuan.

Ibu hebat harus tampil sebagai inspirator terwujudnya  budaya masyarakat ilmu seperti: cinta kebenaran dan keadaban, antikebodohan, antikemunduran, antikemiskinan, antiketerbelakangan, dan antipenjajahan. Ibu hebat, negara kuat, apabila ibu inspirator masyarakat ilmu memiliki  kepedulian tinggi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Ibu hebat, negara kuat manakala sekolah keibuannya sukses menyemai dan membentuk warga bangsa yang saleh dan muslih (berjiwa reformis dan konstruktif).

Ibu hebat, negara kuat apabila dalam masyarakat ilmu tumbuh dan berkembang nilai-nilai keadaban, kearifan, kedamaian, kejujuran, kemajemukan, dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Jadi, ibu hebat harus menjadi role model dalam berakhlak mulia, berjiwa kebangsaan, dan berwawasan kemanusiaan.

Masyarakat ilmu tidak hanya penting dikembangkan, tetapi juga sejatinya mebudayakan kesantunan dan kerukunan, tidak menebar ujaran kebencian dan permusuhan sesama warga bangsa. Masyarakat ilmu pasti mengedepankan rasionalitas, kerukunan, keutuhan, dan integrasi bangsa dengan menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dan keindonesiaan yang adil dan beradab.

Karena itu, ibu dengan sekolah cinta kasihnya penting memelopori gerakan pengembangan masyarakat ilmu yang berkeadaban dengan internalisasi nilai-nilai moral dan budaya berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Pengembangan masyarakat ilmu harus  berbasis nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Masyarakat ilmu harus menjadi pilar demokrasi dalam civil society.

Apabila ibu hebat, maka negara menjadi kuat. Ibu hebat, negara kuat apabila warga bangsa ini bertransformasi menjadi masyarakat ilmu,  berbudaya riset dan berorientasi kesejahteraan rakyat. Ibu hebat, negara kuat ketika masyarakat mencintai ilmu, gemar membaca, dan menghasilkan produk keilmuan yang berorientasi kepada pemajuan peradaban bangsa.

Ibu hebat, negara kuat selama spirit merawat dan mengawal NKRI dari ancaman disintegrasi menjadi komitmen semua pihak, khususnya kaum ibu. Keberagamaan dan kebangsaan dari sekolah cinta kasih akan dapat diaktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berorientasi kemaslahatan, keadilan, dan kesejahteraan untuk semua.

Jadi, ibu hebat, negara kuat harus diwujudkan dengan mengedukasi warga bangsa untuk berideologi dan berkepribadian Pancasila secara istikamah. Jika ibu hebat, ayah hebat, dan pemimpin hebat, pasti negara dan bangsa ini akan semakin kuat, berdaulat, bermartabat, dan bersemangat dalam mewujudkan baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur: negeri adil makmur, gemah ripah loh jinawi, rukun dan damai. Damai dan sejarahteralah bangsa ini, jika kaum ibu dengan sekolah cinta kasihnya mampu menginspirasi terwujudnya masyarakat ilmu,  berperadaban maju dan berkeadaban mulia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement