REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2020-2025 Suharso Monoarfa menargetkan partai berlambang kakbah itu meraih 15 juta suara pada pemilihan umum (Pemilu) 2024. Untuk itu, ia menekankan agar para kader bersatu usai gelaran Muktamar IX.
Ia meminta tak ada lagi konflik di internal partai yang justru membuat pengurus menghabiskan tenaganya untuk menyelesaikan hal tersebut. "Kita harus dapat mencapai angka 15 juta. Luar biasa 15 juta," ujar Suharso dalam pidato penutupan Muktamar IX, Ahad (20/12).
"Kerja kita ke depan adalah kerja elektoral dan kerja elektoral itu sangat penting. Dan harus kita kerjakan sejak dini, kita harus mengembalikan partai ini sejatinya partai pemilu," ujar Suharso.
Nantinya, ia akan membentuk tiga tim guna meningkatkan elektabilitas partai. Pertama, tim yang melakukan kerja-kerja elektoral dari tingkat nasional hingga tingkat ranting.
Kedua, tim influencer atau pemengaruh yang bertugas untuk menggaet suara generasi muda. Sebab tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan digital dan Internet harus membuat partai cepat beradaptasi.
Terakhir adalah tim pendukung organisasi. Kerja tim ini nantinya akan mengkoordinasikan seluruh kader di Indonesia, mulai dari yang tua hingga muda.
"Dengan langkah-langkah yang terukur, Insyaallah kita bisa mewujudkan impian itu dan mengembalikan kegemilangan PPP," ujar Suharso.
Dalam pidato penutupan Muktamar IX, Suharso menekankan pentingnya persatuan dalam partai. Sebab, konflik yang mendera PPP dalam beberapa tahun terakhir terus menurunkan elektabilitas partai.
Ia ingin konflik hilang demi kembali berjayanya partai berlambang kakbah itu. "Kalau kita bisa menunjukkan bahwa siap bersatu itu sudah mendemonstrasikan upaya kental membangun kePPP-annya," ujar Suharso.
Dengan persatuan itu, kata Suharso, bukan tak mungkin PPP akan kembali mengalami kejayaan seperti pada pemilihan umum (Pemilu) 1999 yang meraih 11 juta suara. Ia pun menargetkan PPP meraih 15 juta suara pada Pemilu 2024.