Sabtu 19 Dec 2020 14:57 WIB

HKSN, Presiden Ajak Masyarakat Gotong Royong Lawan Covid-19

Penanganan dampak pandemi Covid-19 bukan hanya tanggung jawab pemerintah

 Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendy pada puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2020 di Kota Manado (19/12).
Foto: Kemensos
Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendy pada puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2020 di Kota Manado (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO --  Presiden Joko Widodo mengajak semua elemen masyarakat, agar menjadikan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2020 ini, sebagai momentum untuk bersama-sama, bergotong royong melawan Pandemi Covid-19. Presiden yakin, bila masyarakat perduli, berbagi, dan mengembangkan nilai-nilai kesetiakawanan sosial maka dampak pandemi bisa diredam.

"Saya yakin bila hal ini bisa dilakukan secara bersama-sama dan menjadi budaya, saya yakin segala tantangan bisa diatasi, tidak hanya pandemi Covid-19, namun juga tantangan bangsa yang lain," kata Kepala Negara dalam sambutan tertulis yang dibacakan Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendy pada puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2020 di Kota Manado (19/12).

Baca Juga

Presiden mengatakan, penanganan dampak pandemi Covid-19 bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga tangggung jawab semua elemen masyarakat. "Maka melalui peringatan HKSN tahun 2020 ini marilah kita berlomba-lomba berkontribusi kepada bangsa dan negara, sehingga bangsa Indonesia segera dapat mengatasi dampak akibat pandemi," kata Presiden.

Presiden mengajak semua pihak untuk menjadi pahlawan kemanusiaan. Caranya bermacam-macam yang bisa dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, serta bangsa dan negara. Presiden mengingatkan, tahun depan selain menangani dampak pandemi, tantangan lain adalah bagaimana menemukan obat atau penangkal sehingga dampak Covid-19 segera bisa diatasi.

Oleh karena itu, selain bekerja keras dan memperkuat kerja sama, Presiden juga mengajak masyarakat untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT,  agar pandemi segera berlalu. Di lain pihak, Presiden meminta masyarakat juga untuk bijak dengan tidak menyebarkan berita hoaks yang berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa.

Tak lupa Presiden berpesan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan prinsip 3M, yakni memakai masker,  mencuci tangan, dan menjaga jarak. Presiden mengucapkan apresiasi dan penghargaan kepada tenaga kesehatan, relawan dan semua pihak yang berada di garda terdepan dalam penanganan dampak Covid-19.

Puncak peringatan HKSN Tahun 2020 dihadiri oleh Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendy, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah, jajaran pejabat Eselon 1 dan 2 Kemensos, dan Forkompinda Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Manado.

photo
Kementerian Sosial secara simbolik menyerahkan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara senilai Rp 6,030 miliar. - (Kemensos)

 

Dalam kesempatan ini, secara simbolik diserahkan bantuan dari Kementerian Sosial kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara senilai Rp 6,030 miliar. Kemudian juga penyerahan Pataka KSN dari Gubernur Sulawesi Utara pada Menteri Sosial, dan dari Menteri Sosial kepada Gubernur Bangka Belitung sebagai Tuan Rumah HKSN 2021.

Ditampilkan pula dalam acara puncak kesenian daerah yang sudah direkam terlebih dahulu. Sebelum puncak acara, berbagai kegiatan sudah dilakukan di antara berupa webinar dengan menampilkan Mensos Ad Interim Muhadjir Effendy sebagai pembicara kunci.

Kemudian juga kegiatan Bulan Bakti Kesetiakawanan Sosial yang berisi penyaluran berbagai bantuan kepada masyarakat di sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Utara. Bantuan berupa sembako, rehab rumah tidak layak huni, bantuan permodalan KUBE, penyaluran alat bantu disabilitas, paket perlengkapan sekolah, peralatan ibadah, operasi katarak, khitanan massal dan alat perlidungan diri melawan Covid-19 seperti masker, hand sanitizer, face shield, dan lain sebagainya.

Pelaksanaan puncak peringatan HKSN dilaksanakan di seluruh Indonesia, dengan format seremonial terbatas di Gedung Mapalus Kantor Gubernur Sulawesi Utara. Peserta upacara offline ini hanya sebanyak 85 orang dengan menggunakan protokol kesehatan dan peserta lain akan mengikuti acara puncak melalui Zoom Meeting dan Youtube Streaming dengan target peserta hingga 100 ribu orang terdiri dari Staf Kementerian dan Lembaga, Staf Dinas Sosial baik provinsi dan kabupaten, pilar sosial, yayasan lembaga sosial, organisasi sosial, mitra CSR, aktivis dan tokoh masyarakat serta masyararkat umum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement