REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengangkut 22 orang yang diduga pengikut Rizieq Shihab ke Rumah Sakit Wisma Atlet lantaran reaktif usai dites cepat (rapid test) Covid-19 saat akan berunjuk rasa di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.
"Sampai dengan sekarang ada 22 yang reaktif, sekarang kita rujuk langsung ke Wisma Atlet. Ini menandakan bisa jadi klaster di kerumunan ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Yusri Yunus di Jakarta, Jumat (18/12).
Polda Metro Jaya telah menegaskan tidak memberi izin kegiatan menyampaikan pendapat di muka umum kepada para simpatisan Rizieq. Yusri menjelaskan Polda Metro Jaya tidak memberikan izin rencana aksi menuntut pembebasan Rizieq itu karena masa pandemi sehingga berpotensi terjadi kerumunan yang menimbulkan klaster Covid-19.
"Di masa pandemi Covid-19 ini penularan di Jakarta cukup tinggi, kita harapkan mereka bisa mengerti bahwa tidak boleh ada kegiatan yang sifatnya berkerumun," ujar Yusri.
Berdasarkan hal itu, Polda Metro Jaya dibantu TNI dan Pemprov DKI menggelar operasi kemanusiaan guna memutus rantai Covid-19. Yusri menuturkan aparat Polri dan TNI juga melakukan 3T (testing, tracing, dan treatment) di wilayah untuk operasi skala besar dan preventif memutus potensi penularan Covid-19.
Sebelumnya, beberapa ormas, antara lain Persaudaraan Alumni (PA) 212, FPI dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama menggelar aksi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat. Pengunjuk rasa menyampaikan tuntutan pembebasan Rizieq Shihab dan usut tuntas kematian enam pengawal Rizieq.