REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kasus Covid 19 di Jabar terus mengalami kenaikan. Menurut Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Jabar Daud Achmad, di kasus baru Covid 19 makin meningkat karena masyarakat tambah bergerak bebas.
Oleh karena itu, menurut Daud, Pemprov Jabar akan menginventarisir berbagai tempat yang bisa dijadikan tempat isolasi."Saya juga sedang melihat di Secapa kalau bisa jadi tempat isolasi. Kan hampir 1.000 pasien bisa ditampung disana," ujar Daud di Gedung Sate, Jumat (18/12).
Menurut Daud, strategi yang dilakukan jika okupansi Rumah Sakit (RS) sudah tinggi maka pasien yang sudah sembuh bisa dipindah ke isolasi. Sehingga, rumah sakit tak terlalu penuh. "Angka kesembuhan memang menurun dulu 85 persen. Sekarang 82 persen yang sembuh penurunan logis karena di lihat angka kasus aktif," katanya.
Tapi, kata dia, sebenarnya kalau yang sembuh dilihat angka nominalnya cukup banyak juga. "Kasus aktifnya 10 ribu ini yang sembuhnya 8.500. Ada sehari kasus aktif misalnya nambah 700 yang sembuhnya banyak," katanya.
Begitu juga, kata dia, angka kematian pun menurun 1,54 persen dari 2 persen. Ini, terus menurun. Karena, meraka yang ada di Rumah Sakit makin banyak yang disembuhkan tak meninggal. "Akhir tahun ini Jabar melarang mengadakan perayaan akhir tahun. Operasi yustisi akan ditingkatkan. Agar, libur akhir tahun tak jadi klaster kayak kemarin. Bagi yang piknik lakukan swab antigen karena itu satu-satunya yang bisa diketahui," katanya.