REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi P Widyobroto mengatakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2021 akan sama seperti tahun 2019. UTBK 2021 akan memiliki tes kompetensi akademik (TKA) dan tes potensi skolastik (TPS).
"Bedanya dengan 2020, materi tes UTBK-nya itu di 2021 sudah lengkap seperti tahun 2019. Jadi, ada tes potensi skolastik dan tes potensi akademik. Kalau tahun 2020 kan hanya TPS saja," kata Budi, dalam sosialisasi LTMPT secara daring, Rabu (16/12).
Tes UTBK untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun 2020 hanya berupa TPS, dengan pertimbangan agar tes bisa dilakukan dengan lebih cepat. Namun, pada tahun 2021, UTBK dikembalikan seperti tahun 2019.
TPS adalah tes yang menguji kemampuan dasar peserta UTBK. Di dalamnya terdapat tes untuk penalaran umum, pemahaman bacaan dan menulis, pengetahuan dan pemahaman umum. Pada dasarnya, tes ini menguji logika dan analisis peserta UTBK.
Sementara itu, TKA adalah tes yang mengukur pengetahuan dan pemahaman keilmuan yang dibutuhkan untuk menempuh pendidikan tinggi. Budi menjelaskan, TKA menekankan pada Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Budi menambahkan, UTBK akan dilakukan sebanyak dua gelombang, setiap gelombang berlangsung selama tujuh hari dan 28 sesi. Tes UTBK yang diizinkan untuk tahun 2021 hanya satu kali.
"Tidak bisa mendaftar beberapa kali. Jadi di sistem sudah kita buat sedemikian rupa sehingga tidak bisa ditembus yang ingin mendaftar dua kali," kata Budi menambahkan.