Selasa 15 Dec 2020 12:46 WIB

AMSI Berkepentingan Menjaga Kualitas Jurnalistik

AMSI gelar IDC 2020 dengan tema inovasi demi jaga kualitas jurnalistik

Ketua Presidium Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut mengatakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) berkepentingan untuk terus menjaga kualitas produk jurnalistik. Untuk menjaga kualitas tersebut AMSI bekerja sama dengan berbagai kalangan, baik di pemerintahan, swasta, perguruan tinggi dan kalangan lain.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Presidium Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut mengatakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) berkepentingan untuk terus menjaga kualitas produk jurnalistik. Untuk menjaga kualitas tersebut AMSI bekerja sama dengan berbagai kalangan, baik di pemerintahan, swasta, perguruan tinggi dan kalangan lain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) berkepentingan untuk terus menjaga kualitas produk jurnalistik. Untuk menjaga kualitas tersebut AMSI bekerja sama dengan berbagai kalangan, baik di pemerintahan, swasta, perguruan tinggi dan kalangan lain. 

“Kami berkepentingan agar produk jurnalistik bisa berkualitas,” kata  Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut saat memberikan sambutan secara virtual dalam acara Indonesia Digital Conference (IDC) 2020, Selasa (15/12).

Menurut Wens, banyak data yang masih tersembunyi baik di pemerintahan, swasta, perguruan tinggi, dan  lembaga lain, yang sesungguhnya dibutuhkan dan memudahkan kehidupan banyak orang. Masalahnya, tidak mudah menemukan data-data itu, sesudah ditemukanpun tetap diperlukan cara  meramunya agar mudah dan bisa dicerna publik. 

AMSI berkolaborasi dengan banyak kalangan. Dengan lembaga-lembaga pemilik data, pemilik tools analisa data, dan perlu pelatihan bagi jurnalis agar bisa menyajikan data dan enak dinikmati publik. 

AMSI, lanjut Wens, hidup dalam sebuah ekosistem dunia digital,  dimana media sedang mencari titik keseimbangan dan formulasi baru atas disrupsi tech company, berkewajiban menyediakan solusi atas setumpuk masalah di ekosistem itu seperti hoaks dan hatespeech. 

Dari pengalaman selama ini, hoaks dan hatespeech itu menumpang di peristiwa besar. Kalau ada peristiwa politik dan sosial, hoaks dan hatespeech ikut naik. Dan tahun ini ada dua peristiwa besar yakni pandemi dan Pilkada. Hoaks juga meningkat.

Untuk menekan hoaks ini, kata Wens, AMSI menggelar Cek Fakta Pilkada di sejumlah wilayah. Kegiatan ini berkolaborasi dengan sejumlah stakeholder seperti Google. AMSI juga menandatangani MOU dengan penyelenggara Pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan kerjasama dengan Bawaslu.

Intinya, kata Wens, "Media-media AMSI ikut menyapu sampah hoaks, agar kualitas proses Pilkada membaik." 

Wens mengatakan , berkaitan dengan IDC, AMSI memilih tema Inovasi, oleh karena AMSI sadar betul bahwa pandemi covid19 ini menyulitkan kita semua, karena ruang gerak terbatas, jarak diatur dua meter, tidak boleh berkerumun.

Padahal manusia adalah makhluk sosial. Di tengah kesulitan itu akhirnya kita menemukan bahwa teknologi bisa menjadi solusi, inovasi akan membuka jalan. Selama masa pandemi ini, dalam dunia kesehatan banyak sekali inovasi yang diciptakan masyarakat kita.

Dari dunia perguruan tinggi ada yang menciptakan ventilator dan inovasi produk masker. “Kami mencatat ada 60 inovasi dalam dunia kesehatan yang muncul selama pandemi, dan layak mendapat apresiasi, media harus menyajikannya kepada publik,” ujar Wens.

Inovasi itu muncul dari banyak tempat, bukan hanya lembaga fornal, bukan hanya dari dunia riset, tapi juga pemerintah daerah dan masyarakat umum. Perlu kolaborasi memaksimalkan inovasi-inovasi itu.  Sebab di era digital ini makin kita kolaboratif, akan makin efektif dan hasilnya akan makin efisien.

Ketua Panitia IDC 2020 Anthony Wonsono melaporkan hingga Selasa (15/12) pagi sebanyak 4000 lebih peserta yang telah melakukan registrasi. Selain yang telah mendaftar, ada pula yang nonton bareng. 

“Kami juga mendapat kerhomatan ada 25 narasumber dari swasta, industri siber dan pers termasuk Pak Willem Tanuwidjaya dan banyak sekali narasumber yang lain yang tidak bisa disebut,” kata Anthony, Direktur Berita Satu Holdings.

IDC merupakan acara tahunan AMSI yang berjalan selama tiga tahun. Tahun ini IDC AMSI dilaksanakan secara daring. Dari satu sisi ini disayangkan karena tahun sebelumnya bisa berinteraksi secara langsung untuk saling mengenal.

“Tapi di sisi lain kami bangga sekali kita bisa mengadakan acara tahun ini secara online,” ujar Anthony. Menurut Anthony, dengan mengadakan secara virtual, AMSI bisa menjangkau audiens yang lebih luas, dibandingkan tahun sebelumnya. AMSI mengambil peran untuk mengedukasi dan menginspirasi masyarakat luas.

IDC AMSI 2020 mendapat dukungan sponsor dari Telkomsel, BNI, BRI, PLN, BTN, Bank Mandiri, Astra, Gojek, Pertamina dan Astra Honda Motor.

IDC 2020 juga mendapat dukungan dari 14  kampus seperti Universitas Mulawarman (Samarinda), Universitas Islam Malang (Malang), Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah (Surakarta), Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta (Yogyakarta), Universitas Negeri Gorontalo (Gorontalo) serta Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (Aceh).

Selain itu dari Jakarta, kampus yang berpartisipasi adalah FISIP Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, FISIP Universitas Prof. Dr. Moestopo-Beragama, Politeknik Negeri Media Kreatif, Universitas Pelita Harapan (UPH), Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP), Universitas Tarumanegara (Jakarta).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement