Senin 14 Dec 2020 19:46 WIB

Klaster Pabrik Muncul di Garut, 40 Orang Positif

Kasus di pabrik sepatu muncul sejak pekan lalu.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Salah satu pabrik sepatu di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, menjadi klaster penyebaran Covid-19. Sedikitnya terdapat 40 karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster pabrik tersebut.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, Yeni Yunita mengatakan, berdasarkan data yang diterimanya, terdapat sekira 40 orang yang terkonfirmasi positif dari pabrik tersebut. Ia menyebutkan, kasus di pabrik itu muncul sejak pekan lalu.

Baca Juga

"Itu sudah beberapa hari yang lalu, sebelum tanggal merah pilkada," kata dia, saat dihubungi Republika.co.id, Senin (14/12).

Menurut dia, hingga saat ini aktivitas di pabrik itu masih berjalan. Namun, penerapan protokol kesehatan di lingkungan kerja lebih ditingkatkan untuk mentantisipasi penyebaran yang lebih luas.

"Tak ada penutupan. Tapi tracing masih kita lakukan sampai sekarang," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, pihaknya tak bisa memastikan sumber utama penyebaran Covid-19 di pabrik tersebut. Sebab, saat ini penularan Covid-19 sudah tak terkendali.

"Ini sudah transmisi komunitas, jadi tidak diketahui asalnya dari mana. Kita tidak bisa menjugde itu berasal dari pabrik. Bisa saja dari luar," kata dia.

Ia menambahkan, aktivitas di pabrik itu masih tetap berjalan lantaran karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19 hanya berasal dari satu bagian. Menurut dia, tak perlu dilakukan penutupan aktivitas secara keseluruhan.

Kendati demikian, Leli mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penelusuran kepada kontak erat di lingkungan pabrik tersebut. "Tracing kontak erat masih kita lakukan," kata dia.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut hingga Senin sore, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu berjumlah 2.798. Sebanyak dua orang menjalani isolasi mandiri, 1.236 orang menjalani isolasi di rumah sakit 1.490 orang sembuh, dan 70 orang meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement