Senin 14 Dec 2020 15:25 WIB

Ini Alasan Polri Rekonstruksi Penembakan Dilakukan Dini Hari

Rekonstruksi dilakukan pihak kepolisian berdasarkan waktu kejadian penembakan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ratna Puspita
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono (kiri)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim gabungan dari Bareskrim Mabes Polri dan Polda Metro Jaya mengadakan rekonstruksi penembakan terhadap Laskar FPI di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (14/12) dini hari. Polri menjelaskan rekonstruksi dilakukan pihak kepolisian berdasarkan waktu kejadian penembakan.

"Kenapa (rekonstruksi) dilakukan malam hari? Karena kami melaksanakan sesuai dengan apa yang ada di BAP yaitu jam 00.35 WIB. Kami mulai di TKP pertama di depan Novotel Karawang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono pada wartawan, Senin (14/12).

Baca Juga

Argo mengakui kondisi cuaca tidak sama dengan waktu saat peristiwa tersebut terjadi. Kendati demikian, kepolisian mengadakan rekonstruksi secara terbuka dengan menggandeng Kompolnas.

"Saat kejadian malam itu (penembakan laskar FPI) seharusnya suasana hujan. Harusnya lampu itu ada yang tidak menyala agak gelap," ujar Argo. 

Total ada 58 adegan yang diperagakan oleh penyidik dalam rekonstruksi itu. Dalam sejumlah reka adegan, laskar FPI ditampilkan menyerang polisi dengan senjata api hingga terjadi kontak tembak.

Selanjutnya reka adegan menggambarkan kejadian yang mengakibatkan tewasnya laskar FPI, yaitu ada empat anggota laskar hendak merebut senjata api milik polisi ketika berada di dalam mobil menuju Polda Metro Jaya, tepatnya di TKP 4 (Km 51+200 Tol Jakarta-Cikampek). Kemudian keempat laskar FPI digiring ke Polda Metro setelah menyerah dalam aksi kejar-kejaran dan kontak tembak dengan polisi di Rest Area Km 50 Tol Jakarta Cikampek. Sementara 2 lainnya tewas lantaran mengalami luka dalam insiden itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement