Ahad 13 Dec 2020 00:16 WIB

Vaksin Covid-19 Diperluas, Kemenkes Hitung Ulang Anggaran

Di 2021, Rp 17 triliun disiapkan sebagai anggaran vaksin Covid-19.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Pengendara melintas di dekat baliho sosialisasi manfaat vaksinasi di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta, Kamis (10/12). Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, pemerintah berencana menyediakan tiga juta dosis vaksin Covid-19 pada tahap pertama. Sebanyak tiga juta dosis vaksin itu akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas layanan kesehatan.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika
Pengendara melintas di dekat baliho sosialisasi manfaat vaksinasi di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta, Kamis (10/12). Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, pemerintah berencana menyediakan tiga juta dosis vaksin Covid-19 pada tahap pertama. Sebanyak tiga juta dosis vaksin itu akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas layanan kesehatan.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyepakati akses vaksin virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) diperluas. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun akan menghitung ulang anggaran untuk vaksin Covid-19.

Juru Bicara Vaksin Covid-19 Siti Nadia Tarmizi  menjelaskan, anggaran untuk vaksin Covid-19 pada 2020 sebesar lebih dari Rp 600 miliar. Pada 2021 ada tambahan anggaran sebesar Rp 17 triliun.

Baca Juga

Terkait kesepakatan perluasan sasaran vaksin Covid-19, Kemenkes akan melakukan perhitungan ulang.  "Bisa disesuaikan lagi, apalagi di peraturan presiden (perpres) menyebutkan vaksin Covid-19 dilakukan sampai 2022," katanya saat dihubungi Republika, Sabtu (12/12).

Selain menambah anggaran untuk vaksin, pihaknya juga kembali menghitung pemerataan dan akses vaksin. Ia menambahkan, skema pemerintah adalah pemerataan, artinya vaksin diupayakan sampai di pelosok daerah terpencil, atau daerah perbatasan.

Kemenkes juga menambah perluasan sasaran karena tidak menutup kemungkinan ada penambahan vaksin dari skema mandiri dan skema pemerintah. Kendati demikian, ia menyebutkan itu tergantung dengan ketersediaan vaksin.

"Karena tantangan besar negara yang memiliki penduduk banyak adalah mendapatkan akses vaksin. Makanya kami harap akses vaksin produksi nasional Merah Putih bisa cepat (produksi)," ujar perempuan yang juga Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement