REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah daerah (Pemda) dan Satgas Covid-19 daerah diminta untuk diminta segera berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Pusat agar tidak terjadi kekurangan alat kesehatan. Di Kota Bogor, alat kesehatan seperti obat-obatan, reagen, dan alat pelindung diri (APD) masih aman terkendali.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Satgas Covid-19 Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto. “Bulan ini kita akan punya mobile PCR baru, ditambah reagennya. Jadi sejauh ini kita masih aman terkendali kalau berbicara soal alat kesehatan,” ujar Bima Arya, Jumat (11/12).
Meski ketersediaan alat kesehatan di Kota Bogor masih tergolong aman, Bima Arya mengatakan, yang saat ini kekurangan tenaga kesehatan. Saat ini, Satgas Covid-19 Kota Bogor tengah melakukan open recruitment untuk 63 perawat baru, seiring dengan adanya penambahan tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19.
“Kita sedang melakukan recruitment untuk 63 perawat baru. Ini untuk nanti kita maksimalkan penambahan tempat tidur di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, dan kemudian juga pada rumah sakit darurat,” jelasnya.
Dia melanjutkan, saat ini Satgas Covid-19 Kota Bogor tengah berfokus pada tiga hal. Yakni, tempat tidur, alat kesehatan, dan tenaga kesehatan. Jika dilihat pada situasi saat ini, ketersediaan ketiga hal tersebut masih mencukupi. Namun, jika kondisinya memburuk pada bulan berikutnya, maka Satgas Covid-19 Kota Bogor harus bersiap.
“Tiga (hal) ini sekarang kita sedang minta bantuan. Kalau per-hari ini situasi masih mencukupi, tapi kalau bulan depan terus naik, ya nggak bisa. Nggak cukup itu semua. Makanya dari sekarang kita siapkan,” tutupnya.
Terpisah, Direktur Utama RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir mengatakan kondisi alat kesehatan di RSUD Kota Bogor masih tersedia hingga akhir tahun.“Alhamdulillah masih (tersedia),” ujar Ilham melalui pesan singkat di WhatsApp.
Sementara itu, melalui keterangannya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan di Kota Bogor pada hari ini terdapat penambahan 67 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
"Selain itu ada 18 kasus suspek dan 32 orang kasus kontak erat. Masih ada 718 kasus yang masih sakit dan dalam perawatan" kata Retno.
Dari data pula disebutkan, ada penambahan 50 kasus selesai isolasi alias sembuh. Sementara ada penambahan jumlah pasien yang masih dalam pemantauan sebanyak 16 kasus. "Ada satu kasus meninggal dunia, sehingga total menjadi 111 kasus," sambungnya.