REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa simpatisan Front Pembela Islam (FPI), Ormas Bang Japar masyarakat umum mulai berdatangan ke markas FPI di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat, Selasa (8/12) sore WIB. Kedatangan mereka untuk menyambut jenazah laskar FPI yang meninggal tertembak saat bentrok dengan petugas kepolisian pada Senin (7/12) dini hari WIB.
Untuk lalu lintas di sekitar Jalan KS Tubun cukup lancar, hanya satu ruas yang menuju Slipi sedikit tersendat karena lalu lalang massa. Mereka sudah mulai berdatangan dari pukul 14.00 WIB.
"Iya mau melayat, kabarnya sih begitu (jenazah dibawa ke Petamburan)" ujar salah satu pelayat yang mengenakan pakaian serba hitam, di Jalan KS Tubun, Jakarta Pusat, Selasa (8/12).
Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, rencananya hari ini enam jenazah laskar FPI akan diambil oleh keluarga di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan keluarga maupun dari pihak pengacaranya. Kemungkinan setelah Maghrib, enam jenazah tersebut sudah bisa diambil
"Semuanya kita akan lakukan pengawalan sampai dengan ke mana memang tujuan yang diharapkan oleh pihak keluarga," ujar Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (8/12).
Seperti diketahui, bentrok antara FPI atau simpatisan Habib Rizieq Shihab (HRS) dan aparat terjadi pada Senin (7/12) berujung pada penembakan terhadap enam laskar tersebut. Polisi mengeklaim, penembakan terhadap enam orang tersebut terpaksa dilakukan karena mereka menodong senjata api (senpi) dan senjata tajam ke petugas.
“Sudah tahu itu adalah mobil Polri dan itu (kami) tidak melakukan apa pun tapi dilakukan proses penyerangan,” tutur Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Polisi Tubagus Ade Hidayat, Senin.
Pihak FPI membantah tuduhan polisi soal insiden saling tembak di dekat pintu tol Karawang Timur pada Senin (7/12) dini hari. Sekertaris Umum FPI Munarman justru menyebut ada enam laskar pengawal HRS yang hilang dalam insiden itu.
"Kenapa kami mengatakan laskar kami hilang? Kami tidak tahu di mana mereka dibunuh dan dibantai. Kalau tembak-menembak mereka tewas di tempat dong. Saya suruh cek. Mereka tidak ada jenazah di situ. Yang ada aparat setempat di pintu tol Karawang Timur," kata Munarman dalam konferensi pers di markas FPI pada Senin (7/12).