Selasa 08 Dec 2020 16:01 WIB

Ridwan Kamil akan Bangun Monumen Pahlawan Covid-19

Semua nama pahalwan Covid-19 nantinya akan disematkan di sana.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil
Foto: Republika TV
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengupamakan menangani pandemi Covid-19 seperti perang. Karenanya, semua harus turut berkontribusi. 

Menurutnya, garda terdepan perang melawan Covid-19 ini adalah petuga kesehatan. Namun, banyak petugas kesehatan yang gugur melawan Covid-19. Jumlahnya, hingga ratusan.

"Oleh karena itu, kami sudah menyiapkan monumen perjuangan melawan Covid-19. Kalau perang melawan Covid ini berhasil, nama-nama pahlawan Covid-19 akan ditulis disana (monumen, Red)," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, di Gedung Sate, Selasa (8/12).

Emil mengatakan, saat ini, monumen tersebut masih dibangun. Semua nama pahalwan Covid-19 nantinya disematkan di sana. Karena, dalam perang melawan Covid-19 ini setiap orang harus berkontribusi. 

Kalau punya ilmu, bela negaranya dengan ilmu menyediakan alat-alat untuk melawan Covid-19. "Saya bangga, lahir swab antigen yag mendekati PCR dengan alat lebih canggih," katanya.

Emil mengatakan, sudah seharusnya Indonesia membuat berbagai peralatan untuk melawan Covid 19. Karena, kita tak bisa mengandalkan terus dari pihak-pihak yang tak bisa kita kontrol. 

"Proyek-proyek alat bantu pernapasan kita bisa membuat sekarang dengan harga yang sangat terjangkau," kata Emil seraya berharap tak selalu ada pandemi saja semua bisa menemukan inovasi.  

Emil mengatakan, selama ini, pihaknya terkendala dan berada pada posisi yang lemah. Karenanya, dia mengapresiasi, ragam inovasi yang bertemakan penanggulangan konflik yang diserahkan ke Pemprov Jabar. 

"Karena, mayoritas juga datang dari inovator-inovator yang berasal dari orang Jawa Barat atau di perguruan tinggi Jawa Barat," ujar dia. 

Tentunya, kata dia, inovasi ini akan digunakan terlebih dahulu untuk penanggulan pandemi Covid di Jawa Barat. Selain itu juga ada alat-alat yang sifatnya non-Covid itu juga diserahkan. Apalagi, ke depan, ada potensi krisis pangan tahun depan, Pemprov Jabar minta dibantu untuk peningkatan produktivitas pangan agar ketahanan pangan juga sama. 

Jadi, tidak mengandalkan sebagian sembako yang masih impor di luar, tapi dengan mengandalkan kesuburan tanah Jawa Barat. "Sistem ekonomi yang kita ubah dan program petani milenial yang disiapkan, tapi tentunya harus ditingkatkan melalui teknologi," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement