REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wali Kota Malang, Sutiaji menyatakan dirinya telah terpapar Covid-19, Selasa (1/12). Pernyataan ini diungkapkan secara langsung melalui akun media sosial Instagram, @sam.sutiaji. "Baru hasil lab kemarin (Senin) malam, hasilnya kami dinyatakan positif," kata Sutiaji.
Sebelumnya, Sutiaji mengaku sengaja membatasi aktivitasnya selama beberapa hari terakhir. Hal ini terjadi lantaran kondisi fisik dan kesehatannya mengalami penurunan. Ditambah lagi, dia masih harus menunggu hasil pemeriksaan kesehatan dari Labkesda dan RSUD.
Sutiaji meminta seluruh warga kota untuk menjaga kesehatan dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes) Covid-19. "Jangan terlalu banyak capek karena saat capek imun akan turun dan di situlah nanti akan bersarang virus, karena sampai sekarang juga masih belum diketahui dari mana saya terpapar Covid-19," kata dia menambahkan.
Saat ini, Sutiaji mengaku, telah mengambil kebijakan Work From Home untuk seluruh ASN di lingkungan Pemkot Malang. Sistemnya, separuh ASN masuk di kantor sedangkan lainnya di rumah secara bergiliran. Kebijakan ini berlaku selama 14 hari mendatang.
Di kesempatan itu, Sutiaji juga memohon doa agar dia dapat beraktivitas kembali seperti biasa. Pasalnya, Pemkot Malang masih memiliki banyak tugas yang harus dilakukan ke depan. "Dan saya masih belum bisa memberikan yang terbaik bagi warga bumi Arema yang kita cintai," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Bagian (Kabag) Humas, Pemkot Malang, M Nur Widianto mengatakan, Sutiaji sebelumnya mempunyai aktivitas yang cukup padat mulai 20 November 2020. Kegiatan tersebut antara lain pembukaan festival, peninjauan proyek di Kedungkandang dan sebagainya. Di hari berikutnya, wali kota sempat menghadiri pertandingan sepak bola dan aktivitas lainnya pada Ahad (22/11).
Pada Senin (23/11), Wali Kota Malang dijadwalkan menghadiri apel pagi tapi batal karena yang bersangkutan sakit. Sutiaji pun meminta izin untuk istirahat di rumah. Selagi istirahat, wali kota berinisiatif melakukan uji cepat (rapid test) dan pemeriksaan kesehatan secara umum. Hasilnya keluar pada 23 November dengan status nonreaktif.
Berdasarkan hasil tersebut, wali kota sempat berencana menghadiri sidang paripurna di Gedung DPRD Kota Malang, Kamis (26/11). "Cuma kami memang saran dan pertimbangan kami, kami tanyakan kondisinya gimana, ya masih tidak enak dan ada lemas. Saya sarankan untuk segera berisitirahat dan beliau berkenan," ungkap Widianto.
Selama sepekan terakhir, Pemkot Malang telah melakukan uji cepat reguler di lingkungan ASN. Selain karena rutinitas, layanan ini juga dilatarbelakangi adanya ASN yang mempunyai aktivitas di luar kota. Dari tes tersebut, 10 sampai 15 ASN dilaporkan mendapatkan hasil reaktif.
Pemkot Malang langsung melaporkan hasil reaktif ASN kepada Wali Kota Malang, Sutiaji. Pasalnya, terdapat beberapa ASN yang sering berkomunikasi secara intens dengan wali kota. Selanjutnya, wali kota mengambil kebijakan Work From Home (WFH) untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. "Atas inisiatif beliau dengan memerhatikan banyaknya orang-orang terdekat beliau terpapar, maka beliau akan segera melakukan swab," katanya.
Di samping itu, Widianto juga melaporkan, Sekda Kota Malang juga sedang dirawat di rumah sakit. Untuk saat ini, ia mengaku belum menerima laporan kesehatan sekda. "Seperti yang kami sampaikan di awal itu dalam rentang waktu satu minggu dilakukan uji lab yang mengarah ke sana dengan dua kali rapid, semua reaktif," kata Widianto menegaskan.
Total kasus positif Covid-19 di Kota Malang telah mencapai 2.277 orang, Senin (30/11). Dari jumlah tersebut, 234 orang meninggal dan 2.037 orang telah sembuh. Sementara enam orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi.