REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jawa Timur (Jatim) Joni Wahyuhadi mengungkapkan, tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Malang Raya mengalami peningkatan. Angka Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Malang Raya mencapai 70 persen. Melebihi standar yang ditetapkan WHO di angka 60 persen.
"Kemarin di Malang kan kita analisis, perlu penambahan, karena BOR-nya lebih dari 70 persen," ujar Joni di Surabaya, Senin (30/11).
Maka dari itu, kata Joni, Satgas Covid-19 Jatim merencanakan pembangunan rumah sakit darurat Covid-19 di Malang Raya, seperti yang dibangun di Surabaya. Nantinya, rumah sakit darurat tersebut diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang bergejala klinis ringan.
"Memang BOR-nya naik. Karena naik menjadi 70 persen, Ibu Gubernur memutuskan ada alternatif membuat rumah sakit lapangan. Seperti yang kita buat di sini. Supaya apa? Supaya bisa relaksasi rumah sakitnya," ujar Joni.
Joni mengakui adanya peningkatan kasus Covid-19 di Jatim, meskipun tidak signifikan. Bahkan menurutnya, kenaikkan kasus Covid-19 di Jatim tapi sebesar peningkatan kasus di Jabar, Jateng, dan DKI Jakarta. Menurutnya, peningkatan tersebut bisa dipahami, karena mobilitas masyarakat saat libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW cukup tinggi.
"Yang pasti karena mengendornya protokol Kesehatan. Ada presentasenya itu. Ada kerumunan. Protokol kesehatan turun. Kita sudah sampaikan ke tim, mari bersama menegakkan protokol kesehatan kembali," kata dia.