REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu menawarkan 30 ton ikan kerapu cantang siap jual kepada para konsumen dengan harga kompetitif. Ikan kerapu cantang ini merupakan hasil budi daya kelompok jaring apung di Kepulauan Seribu.
Kepala Sudin KPKP Kepulauan Seribu, Devi Lidya mengatakan ketersediaan ikan kerapu itu merupakan hasil budidaya dari 26 kelompok jaring apung (KJA) yang ada di enam kelurahan dan tergabung dalam Forum Seribu Kerapu Kepulauan Seribu. "Hari ini secara simbolis dipanen sebanyak 350 kilogram dari KJA Pokdakan Tidung Mandiri," kata Devi di Jakarta, Senin (30/11).
Puluhan ikan ton siap jual itu dengan ukuran bervariasi dari 500 gram hingga dua kilogram per ekor. Menurut Devi, seharusnya ikan itu sudah terjual. Namun karena pandemi Covid-19, permintaan pasar untuk ikan kerapu menurun.
"Banyak resor di Kepulauan Seribu hingga restoran di Jakarta yang masih tutup," jelas Devi.
Dalam panen serentak Dinas KPKP DKI Jakarta yang dilakukan secara daring itu, pihaknya juga memanen sayuran dari beberapa Kelompok Wanita Tani (KWT) di antaranya Kampung Kelor Pulau Tidung, KWT Pulau Pramuka, KWT Pulau Untung Jawa, KWT Pulau Kelapa serta kelompok nelayan rumput laut Pulau Panggang.
"Sayuran yang dipanen di antaranya kangkung 60 kilogram, pakcoy 60 kg, cincau 5 kg, sawi 10 kg dan rumput laut basah 500 kilogram," jelas Devi.
Devi berharap dengan adanya budidaya sayuran di beberapa pemukiman, dapat menyediakan kebutuhan untuk keluarga dan masyarakat sekitar. "Semoga ke depan, lebih banyak warga yang menanam sayuran, minimal di pekarangan rumah mereka," harap Devi.