REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bekasi mulai mengajukan izin untuk menggelar sekolah tatap muka ke cabang dinas pendidikan wilayah tiga Provinsi Jawa Barat. Hal itu merupakan salah satu persyaratan yang diberikan Pemerintah Kota Bekasi.
"Sudah (ajukan izin) ke cabang dinas pendidikan wilayah Provinsi Jawa barat , tetapi saat ini belum ada jawaban," kata Boan, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kota Bekasi, Boan, saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (25/11).
Boan mengatakan, untuk saat ini, pihaknya telah merancang lima langkah persiapan pembelajaran tatap muka. Pertama, membentuk team covid-19 di sekolah. Tim ini akan berisi guru, dan staf sekolah. Tugas mereka memantau penerapan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan sekolah.
"Membentuk tim covid sekolah, siswa belum dilibatkan, yang dilibatkam guru dan staf," jelasnya.
Adapun, pihak sekolah dan tim kini tengah mempersiapkan dan menganalisa kebutuhan sarana dan prasarana penunjang di sekolah. Di antaranya sarana cuci tangan, penyemprotan disinfektan, membuat spanduk himbauan, membuat Standar Operating Procedure (SOP) masuk sekolah, lab dan lain-lain.
"Kami juga kerja sama dengan komite, kesiapan siswa dan izin orang tua," ujar dia
Tak kalah penting, masih kata Boan, pihaknya juga terus menjalin kerja sama dengan dinas terkait, seperti puskesmas, lingkungan RT dan RW, juga babinsa dan bimaspol.