REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Kota Denpasar, Bali membuat jalur sepeda sepanjang 25 kilometer untuk memudahkan dan memberi kenyamanan kepada pengguna. Jalur sepeda terintegrasi dengan jalur angkutan umum, seperti angkutan Trans Metro Dewata.
"Dengan dibukanya jalur sepeda yang juga terintegrasi dengan jalur angkutan Trans Metro Dewata diharapkan dapat membangkitkan masyarakat yang belakangan ini banyak melaksanakan kegiatan bersepeda. Apalagi saat ini car free day belum bisa dibuka karena pandemi Covid-19," Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar, I Ketut Sriawan, Rabu (25/11).
Ia mengatakan jalur sepeda sepanjang 25 kilometer ini baru proses tahap pertama. Tahap kedua akan dilanjutkan pada 2021.
Adapun rute dari jalur tahap pertama ini dari Gedung Dharma Negara Alaya, menuju Jalan Ahmad Yani, Jalan Maruti, Jalan Sutomo, selanjutnya menuju Jalan Gajah Mada. "Di Jalan Gajah Mada ini juga terdapat tempat pemberhentian bus Trans Metro Dewata, yang mana bus ini juga dapat dimanfaatkan oleh para pesepeda," ujarnya.
Sriawan mengatakan untuk rute ke arah timur melalui Jalan Kapten Agung, Jalan Cok Agung Tresna, Jalan Moh Yamin, Jalan Raya Puputan, menuju Jalan Hang Tuah lalu sampai di Pantai Sanur. Untuk rute arah balik melalui Jalan Hang Tuah, Jalan Raya Puputan, Jalan Diponegoro, Jalan Hasanudin, dan Jalan Setiabudi menuju ke Gedung Dharma Negara Alaya. Selain di Jalan Gajah Mada, untuk pemberhentian bus Trans Metro Dewata juga ada di Terminal Ubung.
"Kami berharap organisasi perangkat daerah (OPD) terkait juga mendukung dengan dibukanya jalur sepeda yang terintegrasi dengan jalur angkutan umum tersebut. Tujuannya agar dapat memberi ruang bagi masyarakat yang ingin melakukan kegiatan bersepeda, selain untuk mengurangi polusi udara kegiatan ini juga dapat menambah imunitas tubuh dalam situasi pandemi saat ini," kata Ketut Sriawan.