REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sejumlah pemuda di 25 provinsi terlibat dalam pelatihan dan pembentukan Kader Pemuda Anti Narkoba yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) RI.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI, Prof Faisal Abdullah, mengatakan pembentukan Kader Pemuda Anti Narkoba ini dalam rangka mewujudkan Visi Indonesia 2045 dengan menyediakan sumber daya yang unggul.
“Jangan sampai bonus demografi yang kita terima menjadi malapetaka, karena itu pemuda harus terbebas dari Narkoba,” ujarnya saat membuka Pelatihan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) yang diselenggarakan secara bertahap dari bulan Oktober – November 2020.
Dia mengatakan, tahun ini, meskipun dilaksanakan secara daring, para pemuda yang dibentuk, diharapkan dapat menyampaikan pesan kepada masyarakat dan sebagai pioner di tengah-tengah masyarakat untuk menumbuhkan kewaspadaan demi mewujudkan generasi muda baru yang terbebas dari Narkoba.
Faisal berharap kepada para kader yang dibentuk tersebut dapat menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya Narkoba di lingkungannya masing-masing.
Dihubungi secara terpisah, Asdep Bidang Peningkatan Wawasan Pemuda Kemenpora RI, Arifin Majid, mengatakan Pelatihan dan Pembentukan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba tahun ini diselenggarakan di 25 provinsi.
Dia mengatakan, sejak 2016-2019 pihaknya telah membentuk 67.594 kader di 14 provinsi, baik di tingkat provinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kota. “Tahun ini kami bentuk di tingkat provinsi yang disebut Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) di 25 provinsi, tahun-tahun berikutnya Insya Allah akan dilanjutkan di tingkat kabupaten/kota,” ujarnya.
Arifin menambahkan, peserta yang telah lulus mengikuti pelatihan akan bertugas di provinsi masing-masing sebagai pioner dan penggerak di tengah-tengah masyarakat untuk secara bersama-sama melawan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba.
Dia menuturkan, di tengah Pandemi Covid-19 ini peredaran dan penyalahgunaan Narkoba cenderung meningkat. Pihaknya berharap para pemuda ini bisa menumbuhkan kewaspadaan dan kesadaran masyarakat.
"Agar jumlah pengguna Narkoba dapat ditekan dan berkurang, sehingga anak-anak kita bisa tumbuh sebagai pemuda yang unggul dalam menghadapi tantangan zaman," kata dia.
Direktur Peran Serta Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN). Mohamad Jupri, berharap agar anggota Kader Inti Pemuda Anti Narkoba yang saat ini sudah tersebar di hampir seluruh provinsi se-Indonesia dapat berperan sebagai mitra BNN dalam penanggulangan bahaya Narkoba di tengah-tengah masyarakat.
“Kami berharap, kader KIPAN se-Indonesia dapat berperan sebagai agen BNN dalam memerangi Narkotika di lingkungannya masing-masing,” ujarnya saat menyampaikan materi.
Jupri menegaskan bahwa Narkoba adalah masalah bersama, daya rusaknya sangat dahsyat dimana Indonesia merupakan pangsa pasar yang menggiurkan bagi para bandar dengan populasi penduduk 250 juta jiwa, karena itu semua elemen bangsa harus saling bersinergi, bersama perang melawan Narkoba. “Kita semua harus bersinergi melawan Narkotika, agar bisa kita tekan peredarannya, bahkan harus zero Narkoba,” tegasnya.
Yari Isnaeni yang membidangi Wawasan Lingkungan Strategis dan Pencegahan Bahaya Destruktif Kemenpora RI menambahkan, bahwa pelatihan dan pembentukan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) tahun ini dilaksanakan secara daring yang bekerjasama dengan Aplikasi Ruang Kerja.
Dia menyebutkan, tahun ini bekerjasama dengan Aplikasi Ruang Kerja dalam pelatihan Kader Pemuda Anti Narkoba, terbagi dalam tiga tahap, tahap pertama dimulai tanggal 16-30 Oktober, tahap kedua 02 November sampai saat ini masih berlangsung, kemudian dilanjut tahap ketiga dengan target terbentuknya 2.500 – 3.000 kader tingkat provinsi pada 2020 ini.