REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim penelitian uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) akan melaporkan hasil uji klinis kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Desember mendatang. Uji klinis saat ini, memasuki tahap pengambilan darah dari 540 relawan yang telah disuntik vaksin atau plasebo.
Manajer penelitian uji klinis vaksin covid-19 Sinovac, Eddy Fadliana, mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengambil sampel darah dari 540 relawan yang telah disuntik vaksin atau plasebo pada awal Agustus. Selanjutnya, hasil uji klinis vaksin selama tiga bulan penelitian akan dilaporkan ke BPOM.
"Tiga bulan setelah imunisasi (penyuntikan) terakhir ambil darah," ujarnya saat dihubungi, Rabu (25/11). Sampel darah yang diambil yaitu sebanyak 540 orang relawan.
Ia melanjutkan, hasil uji klinis vaksin selama tiga bulan penelitian akan dilaporkan ke BPOM pada Desember mendatang. Hasil laporan akan memuat terkait keamanan dan efektivitas vaksin Sinovac asal China.
Eddy mengatakan, pengambilan sampel akan dilakukan kembali pada bulan Mei-Juni mendatang. Nantinya, hasil penelitian uji klinis vaksin tiga bulan terakhir layak atau tidak untuk digunakan kepada masyarakat tergantung sepenuhnya kepada keputusan BPOM.
"Layak digunakan (untuk vaksinasi) nanti oleh Badan POM, Januari mungkin mengumumkan," ungkapnya.
Uji klinis vaksin covid-19 Sinovac di Indonesia dilakukan kepada 1.620 relawan yang memenuhi persyaratan dan berusia 19 sampai 59 tahun. Pada awal pemeriksaan, relawan harus dipastikan bebas terpapar dari Covid-19.
Kasus Covid-19 di Indonesia hingga Selasa (24/11) mencapai 506.302 kasus kumulatif, 425.313 kasus sembuh, 16.111 kasus meninggal dunia. Sementara itu kasus positif Covid-19 kumulatif di Jawa Barat mencapai 48.965 kasus kumulatif dengan pasien yang meninggal dunia 872 orang.