Selasa 24 Nov 2020 19:40 WIB

Wisatawan Turun, Kemenparekraf Genjot Wisata Dalam Negeri

Diperkirakan jumlah wisatawan dalam negeri hanya 140 juta atau menurun 50 persen.

Wisatawan di dalam pesawat (Ilustrasi)
Foto: Telegraph
Wisatawan di dalam pesawat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak dari pandemi Covid-19. Hal itu dikarenakan jumlah wisatawan menurun drastis, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan dalam negeri. 

Mencoba mengatasi hal itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjalankan sejumlah strategi untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satunya melalui Big Promo yang tetap mengusung tagar #DiIndonesiaAja.

Akibat pandemi Covid-19, penurunan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tidak tanggung-tanggung. Berdasarkan data BPS, di tahun 2019 jumlah kunjungan mencapai 16,11 juta. Namun, hingga kuartal terakhir 2020 hanya mencapai 3,56 juta wisatawan. Atau, menurun hingga 77,8 persen. 

Pergerakan wisatawan dalam negeri tidak jauh berbeda. Pada tahun 2019 mencapai 282 juta kali perjalanan/pergerakan. Sementara hingga mendekati akhir tahun 2020 diperkirakan hanya akan ada 140 juta orang,  atau mengalami penurunan hingga 50 persen.

Direktur Pemasaran Pariwisata Regional 1 Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengatakan, Kemenparekraf sudah melakukan banyak hal untuk memulihkan masalah ini.

“Demi membantu pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional di masa sulit ini, Kemenparekraf sudah melakukan berbagai hal. Diantaranya melalui program BISA dan sembako bagi pelaku pariwisata yang terdampak di beberapa provinsi. Kemenparekraf juga memfasilitasi akomodasi bagi Nakes dan OTG," katanya dalam siaran pers, Selasa (24/11).

Tidak hanya itu, pria yang akrab disapa Inspektur VJ itu mengatakan Kemenparekraf juga melakukan program Beli Kreatif Lokal atau Bangga Buatan Indonesia, sertifikasi CHSE gratis bagi hotel, restoran atau rumah makan dan atraksi wisata, dan lain sebagainya.

Vinsensius Jemadu menambahkan, di samping upaya-upaya yang sudah berjalan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  memiliki strategi lain, yaitu menggiatkan kembali wisatawan dalam negeri.

"Caranya dengan memberikan stimulus kepada pelaku usaha pariwisata. Hal yang perlu dilakukan demi mengantisipasi liburan akhir tahun namun dengan anggaran yang sangat terbatas, adalah fokus  menggerakan perjalanan wisnus di liburan bulan Desember," urainya. 

Salah satu program yang diluncurkan adalah Big Promo. Kemenparekraf di regional ini juga sudah banyak melakukan seperti dukungan pameran, Familirazation Trip dengan Media, Tour Travel, kerja sama dengan Air Lines, kerja sama dengan travel online seperti Traveloka, Blibli dan Mister Aladdin dan beberapa lainnya.

“Salah satunya juga adalah Big  Promo. Program ini  dijalankan  oleh  Kemenparekraf  yang bertujuan  membantu  bergeraknya perekonomian  melalui  sektor pariwisata  dengan memberikan insentif  melalui  paket-paket  wisata yang  ditawarkan oleh industri travel agent/tour operator (TATO), restoran, atraksi (spa dan golf), serta sektor  UMKM berupa industri kreatif lokal,” terangnya.

Namun, VJ menjelaskan program ini bersifat sangat direktorat, dan bukan masif secara nasional. Lingkupnya pun masih di 12 destinasi yang ada di Indonesia. 

Koordinator Pemasaran Regional 1 Area 1 Kemenparekraf, Taufik Nurhidayat, menjelaskan, program yang digagas Kemenparekraf  ini memberikan keuntungan langsung bagi pelaku industri pariwisata Indonesia maupun wisatawan dalam negeri itu.

"Keuntungan tersebut berupa   potongan  harga  yang besar  dan menarik. Sehingga wisatawan bergairah untuk membeli produk-produk yang jauh lebih  murah dari harga normal yang kemudian mampu meningkatkan pendapatan pelaku usaha dari banyaknya transaksi," terangnya.

Taufik Nurhidayat menambahkan, program ini hanya berlaku sampai bulan Desember. "Manfaatkan kesempatan ini dengan baik, agar kita bisa memajukan pariwisata Indonesia, agar kita bisa bangkit dari pandemi, dan sektor pariwisata kembali bergeliat dengan memberikan edukasi tetap menjaga protokoler dengan baik," tuturnya.

Pelaksana Kegiatan, Christine Besinga, menjelaskan program ini terbuka untuk semua pelaku industri pariwisata. 

“Program Big Promo ini terbuka untuk seluruh pelaku industri pariwisata dan UMKM di seluruh Indonesia yang ingin menawarkan 12 destinasi tujuan wisata yaitu Joglosemar, Bali, Kepri, Labuan Bajo, Lombok, Medan, Malang, Manado, Belitung, Bromo, Jakarta dan Bandung,” terangnya.

Dalam program Big Promo, tersedia voucher staycation/tour/atraksi Rp 225 ribu minimal harga paket Rp 450 ribu, lalu voucher makan/resto 100 ribu, minimal paket Rp. 200 ribu, ada juga voucher UMKM belanja 75 ribu, dan minimal harga paket produk 150 ribu. Traveler yang ingin mendapatkan voucher tersebut bisa segera membeli di bigpromo.co.id.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement