REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan aktor politik yang jeli mengomunikasikan dirinya dari berbagai sisi. Saat masyarakat cemas dengan dinamika demokrasi di negeri tercinta, Anies mengunggah foto sedang membaca buku berjudul "How Democracies Die" (Bagaimana Demokrasi Mati).
Ritonga, respons besar besar dari masyarakat disebabkan judul buku itu sesuai dengan persoalan atau kehawatiran sebagian besar masyarakat. Masyarakat menilai apa yang dirasakannya tentang demokrasi seolah dirasakan Anies.
"Di sini terjadi konvergensi antara Anies dan sebagian masyarakat dalam kegusaran dinamika demokrasi di Indonesia. Konvergensi ini menciptakan ikatan psikologis dan sosiologis masyarakat kepada Anies," kata Ritonga dalam pesan singkatnya, Senin (23/11).
Secara komunikasi, ia mengatakan, foto Anies sebenarnya tampak sederhana. "Namun karena pejabat di Indonesia jarang foto sedang membaca buku maka foto itu mendapat apresiasi dari masyarakat," kata Ritonga.
Selain sederhana, kata Ritonga, foto Anies juga menekankan pejabat yang bukan birokrat. Anies ingin memberi pesan, pejabat itu harus terus menerus mengisi isi kepala dengan membaca.
Dalam konteks komunikasi politik, Anies tampaknya ingin mengubah citra pejabat yang selama ini kaku dan digambarkan tahu segala hal. "Dengan membaca, gambaran sosok yang serba tahu akan pupus dengan sendirinya," kata Ritonga.
Selamat pagi semua. Selamat menikmati Minggu pagi. pic.twitter.com/sBhF8k0UW0
— Anies Baswedan (@aniesbaswedan) November 22, 2020
Namun, Ritonga mengatakan, tentu ada masyarakat yang merespons negatif tampilan Anies dalam foto tersebut. Mereka ini umumnya memang sudah sejak awal memiliki sikap awal (predisposisi) yang negatif. Ia mengatakan, orang-orang seperti ini tidak akan pernah melihat tampilan Anies dari sisi positif.
Menurut Ritonga, dengan sikap awal negatif, Anies yang senyum saja dapat dipersepsi oleh mereka sedang meledek. Karena itu, apa pun yang dilakukan Anies akn dinilai negatif.
"Jadi, munculnya pro dan kontra terhadap foto Anies menjadi wajar. Sebab, ada yang sikap awal positif dan negatif kepada Anies," kata dia.