Senin 23 Nov 2020 23:13 WIB

Angkot dan Ojol Minta Pertalite Harga Premium Diperpanjang

Angkot dan ojek online merasa perlu beradaptasi dengan kebijakan BBM tersebut.

Petugas melakukan pengisian bahan bakar sebuah sepeda motor di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (15/9/2020). PT Pertamina (Persero) menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dari Rp.7.650 menjadi Rp6.450 per liter atau setara dengan harga premium, yang hanya berlaku di 38 SPBU di Kota Tangerang Selatan, promisi ini ini dilaksanakan dalam rangka program langit biru hingga enam bulan kedepan.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas melakukan pengisian bahan bakar sebuah sepeda motor di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (15/9/2020). PT Pertamina (Persero) menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dari Rp.7.650 menjadi Rp6.450 per liter atau setara dengan harga premium, yang hanya berlaku di 38 SPBU di Kota Tangerang Selatan, promisi ini ini dilaksanakan dalam rangka program langit biru hingga enam bulan kedepan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan pengendara angkutan umum di Jakarta Timur meminta program Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite dengan harga Premium bisa diperpanjang. Mereka merasa perlu beradaptasi dengan kebijakan BBM tersebut.

"Pengennya bisa ditambah 1,5 tahun lah supaya ke depan kami bisa adaptasi dulu. Harga tidak langsung melonjak," kata sopir angkutan umum trayek Kampung Malayu-Bekasi, Paidi, di Jakarta, Senin (23/11).

Baca Juga

Paidi mengatakan, 1,5 tahun adalah waktu yang ideal bagi pengusaha angkutan umum untuk beradaptasi dengan Pertalite sebagai bahan bakar kendaraan. Sebab, kebijakan itu tepat diterapkan di tengah pandemi COVID-19 saat ini yang membuat ekonomi sopir angkutan umum menurun.

"Kalau pendapatan sopir angkot ada bagusnya, jadi tidak terlalu memberatkan, kita justru merasa terbantu di saat pandemi ini. Jadi terbantu banget Pertalite harga premium," katanya.

Sementara itu pengendara ojek online, Rizky Patriot, mengatakan, program tersebut sangat bermanfaat untuk kalangan ojek online yang bergantung pada BBM. Ia berharap program tersebut bisa terus diterapkan.

"Berharap programnya bisa terus, apalagi kita driver, bahan bakar sangat penting. Sangat terbantu sekali sama program ini," katanya.

Unit Manager Communication, Relation & CSR Marketing Operation Region III, Eko Kristiawan, dalam keterangan tertulis mengatakan, program edukasi dan promosi ini merupakan bentuk dukungan kepada Pemerintah. Pertamina menerapkan harga khusus pertalite di Jakarta Timur mulai Ahad (22/11) melalui Program Langit Biru (PLB), harga khusus pertalite kini hanya Rp 6.450 per liter, atau turun Rp 1.200 dari harga normal hingga enam bulan ke depan.

"Program ini menyasar kendaraan bermotor roda dua, roda tiga, angkot, dan transportasi publik pelat kuning," kata Eko.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement