REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Angka penularan Covid-19 di Kota Bekasi kembali naik. Data Satgas Covid-19, jumlah kasus positif per Senin (23/11) secara kumulatif mencapai 9.122 kasus. Secara tren, jumlah kasus positif masih didominasi oleh usia produktif.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Kota Bekasi, Dezy Syukrawati, mengatakan 72 persen kas didominasi oleh warga berusia 20 hingga 59 tahun.
"Tetap (paling tinggi) usia produktif, yang sering keluar rumah. Trennya masih di situ 72 persen di usia produktif," kata Dezy, saat ditemui di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, Senin (23/11).
Dari 72 persen itu, Dezy merinci, pasien berusia 20-29 tahun sebanyak 18 persen, 30-39 tahun sebanyak 19 persen, 40-49 tahun sebanyak 18 persen, 50-59 tahun sebanyak 17 persen.
Selain usia produktif, terjadi juga penambahan kasus pada anak-anak. Jumlahnya kumulatifnya ada 345 anak untuk usia balita, dan 1.085 untuk usia 6-19 tahun. Dezy menyebut, penularan kasus pada anak terjadi melalui keluarga.
"Anak-anak ada penambahan. Mereka tertular dari orang tua yang bekerja, pulang ke rumah atau kakak-kakaknya berkegiatan," tuturnya.
Adapun, saat ini jumlah penyebaran kasus tertinggi di Kota Bekasi secara kumulatif hingga 20 November terjadi di Kecamatan Bekasi Utara yakni sebanyak 1.430 kasus. Disusul Bekasi Timur 1.248 kasus, Bekasi Barat 1.170 kasus, Bekasi Selatan 978 kasus dan Rawalumbu 739 kasus.
Sedangkan untuk kelurahan dengan kasus tertinggi pada periode yang sama, ada di Kelurahan Arenjaya yakni sebanyak 355 kasus, Teluk Pucung 351 kasus, Kaliabang Tengah 340 kasus, Duren Jaya 330 kasus, dan Jaka Sampurna 327 kasus.