REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mengevakuasi korban angin kencang di Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang. Bencana angin kencang terjadi pada Kamis (19/11), dan menimbulkan kerusakan rumah.
"Kami mencatat ada 22 rumah dan kios mengalami kerusakan ringan dan sedang akibat angin kencang itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana di Posko Kedaruratan Mitigasi di Villa Hejo Kiara Payung, Panggarangan, Lebak, Jumat (20/11).
Selama beberapa pekan terakhir ini cuaca buruk melanda wilayah Provinsi Banten dan menimbulkan bencana alam mulai banjir, longsor dan angin kencang. BPBD Banten bekerja keras untuk mengendalikan bencana alam tersebut dengan melakukan evakuasi juga menyalurkan bantuan logistik.
Bencana alam terjadi di Kecamatan Cilograng, Malingping, Bayah, Cigemblong, Lebak Gedong Kabupaten Lebak diterjang banjir, longsoran tanah juga angin kencang. Begitu juga di Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang diterjang angin kencang hingga menimbulkan puluhan rumah warga mengalami kerusakan. Namun, BPBD Banten mencatat seorang warga Sogong Kecamatan Panggarangan dilaporkan meninggal dunia akibat terseret Sungai Cisaat yang meluap akibat hujan lebat dan sambaran petir.
"Kami mengimbau masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan terutama lokasi yang rawan bencana alam," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pandeglang, Emil Salim, mengatakan pihaknya menyalurkan bantuan logistik kepada warga yang menjadi korban angin kencang. Penyaluran bantuan logistik berupa beras, lauk pauk dan minyak goreng untuk meringankan beban ekonomi mereka. Saat ini, warga yang menjadi korban angin kencang sudah kembali dihuni setelah dilakukan perbaikan secara gotong royong.
"Kami berharap bantuan logistik itu dapat memenuhi kebutuhan pangan warga yangterdampak bencana alam," katanya.