REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Warga Jorong Paraman, Nagari Sipinang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam melaporkan tiga ekor kambing teranak miliknya diterkam satwa liar. Peristiwa ini dilaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam.
Pengendali Ekosistem BKSDA Agam Ade Putra mengatakan ada dua orang warga yang melaporkan kejadian ternak diterkam satwa liar. Satu orang bernama Mardofi yang melaporkan dua ekor ternaknya dilukai satwa liar dan M Rasyidin yang melaporkan seekor kambingnya menjadi korban.
"Kejadian ini pada hari Senin kemarin. Warga melapor ke Kantor Wali Nagari dan kemudian diteruskan ke BKSDA," kata Ade Putra kepada Republika.co.id, Rabu (18/11).
Tim BKSDA mendatangi lokasi kejadian pada Selasa (17/11) kemarin. Hasil identifikasi tim BKSDA menurut Ade, pihaknya belum dapat menyimpulkan satwa liar yang melukai kambing warga.
Menurut warga, di sekitar lokasi kejadian tidak ada temuan jejak. Sebab, di lokasi sejak beberapa hari ini cuaca hujan deras sehingga menghapus jejak satwa liar yang melukai kambing tersebut.
"Namun tim BKSDA memastikan satwa yang menyerang ternak warga bukanlah harimau sumatera. Hal ini disimpulkan dengan melihat dan mempedomani kerusakan pada kandang dan foto luka pada ternak," ucap Ade.
BKSDA menghimbau warga setempat untuk mengamankan ternaknya ke dalam kandang dan berhati-hati ketika beraktivitas di kebun dan sawah.
BKSDA akan melanjutkan identifikasi dan pemantauan pada hari rabu (18/11) dengan memperluas areal pemantauan radius dua kilometer untuk mendapatkan tanda-tanda keberadaan satwa seperti jejak, cakaran, kotoran dan arah pergerakan lintasan satwa.
Pada tahun 2017, di nagari Sipinang juga terjadi serangan satwa terhadap ternak kerbau milik warga. Tiga ekor kerbau ditemukan terluka parah dan selanjutnya disembelih oleh pemiliknya.