REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK SELATAN--Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meluncurkan Program Nagari Tageh yang diharapkan mampu mengendalikan penyebaran Covid-19 berbasis pada nagari-nagari (desa adat) yang ada di provinsi itu. "Program Nagari Tageh ini untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 berbasis nagari," katanya usai meluncurkan Nagari Tageh di Kabupaten Solok Selatan, Selasa (17/11).
Peluncuran "Nagari Tageh" di Solok Selatan itu dipusatkan di Nagari Kapau Alam Pauh Duo yang ditandai dengan pengguntingan pita oleh Gubernur Irwan Prayitno. Nagari Tageh bermakna nagari atau desa yang mengoptimalkan segala upaya dan unsur yang ada di dalamnya dalam usaha pencegahan dan penanganan Covid-19. Nagari Tageh ini digagas bekerja sama dengan Universitas Andalas (Unand), TNI/Polri.
Menurut Gubernur pengendalian Covid-19 berbasis nagari atau komunitas lebih mudah sehingga pemerintah terbantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Jika sukses, ini akan menjadi contoh bagi nagari-nagari lain di Sumbar," kata Irwan Prayitno.
Penjabat Sementara Bupati Solok Selatan, Jasman Rizal menyebutkan rencana pembentukan "Nagari Tageh" di daerah itu sebanyak tujuh nagari dan peluncuran dilakukan di Nagari Kapau Alam Pauh Duo."Kita berharap Nagari Tageh ini bukan hanya tageh (kuat) dalam mengendalikan penyebaran Covid-19, tapi juga tageh dalam bidang sosial dan ekonomi," katanya.
Ia menambahkan dalam pembentukan Nagari Tageh dilakukan kerjasama dengan Unand untuk melakukan pembinaan dan pembimbingan.
Hadir dalam peluncuran Nagari Tageh itu Rektor Unand Yuliandri, penggagas Nagari Tageh yang juga Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand Dr drAndani Eka Putra, M.Sc,Dandim Solok Letkol (Arm) Reno Triambodo dan Kapolres Solok Selatan AKBP Tedy Purnanto.