REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto atau Cak Nanto, menyampaikan ada beberapa tantangan dakwah Muhammadiyah di masa pandemi Covid-19. Dia mengatakan, salah satunya adalah nalar singkat dan laku yang pendek dari sebagian umat yang menganggap remeh pandemi ini.
"Tantangan selanjutnya adalah kesejahteraan umat di era pandemi dan pascapandemi," kata dia kepada Republika.co.id, Selasa (17/11). Hal ini disampaikan menyusul akan diperingatinya Milad ke-108 Persyarikatan Muhammadiyah pada 18 November.
Cak Nanto mengatakan, Muhammadiyah sejak awal baik masa pandemi atau bukan sudah berjuang tak kenal waktu untuk kemanusiaan, kesehatan, dan kesejahteraan umat Indonesia. "Bayangkan, sudah 108 tahun tetap bertahan, bahkan kian berkemajuan," ungkapnya.
Sunanto menambahkan, Pemuda Muhamamdiyah sebagai salah satu organisasi otonom tulang punggung penggerak Muhammadiyah, berharap Persyarikatan Muhammadiyah harus mengikuti zaman dan menjadi semangat zaman. Karena menurutnya, diperlukan cara baru dalam berorganisasi untuk lebih maju.
"Seperti penguatan teknologi dan ekonomi digital di tubuh persyarikatan supaya maju dan tumbuh," imbuhnya.
Persyarikatan Muhammadiyah akan memperingati Milad ke-108 pada 18 November mendatang, dengan mengangkat tema "Meneguhkan Gerakan Keagamaan Solusi Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri".
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan, ada tiga aspek yang menjadi perhatian Muhammadiyah dalam Milad ke-108. Pertama, peneguhan gerakan keagamaan. Kedua, bagaimana menghadapi pandemi Covid-19 di mana ini menjadi pembeda Milad tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Ketiga, mengenai masalah negeri.
"Mengapa Muhammadiyah mengambil tema peneguhan gerakan keagamaan, secara konstruktif kita mengamati bahwa masyarakat Indonesia semakin hari kecenderungan untuk beragama dengan lebih baik itu semakin tinggi," ujar dia dalam konferensi pers virtual pada Senin (16/11).